DBasia.news – Keterpurukan Manchester United, menurut Edwin van der Sar, terjadi karena kurangnya pemain-pemain berkarakter alias bermental baja.
Man United tengah dalam kondisi kritis saat ini. Tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer hanya terpaut dua poin dari tim zona degradasi Premier League, plus permainan mereka tidak memiliki gagasan atau ide taktik yang jelas.
Singkatnya, Man United seolah lupa cara meraih kemenangan dan bukan lagi tim yang disegani seperti di masa lalu. Van der Sar, yang bermain pada medio 2005-2011 di United, menilai tidak ada satupun pemain dalam skuat terkini yang punya karakter besar.
“Saya pikir untuk kami sendiri, ketika saya datang (ke United) di ruang ganti pemain kami punya Ryan Giggs, Anda punya (Paul) Scholes, (Rio) Ferdinand, (Gary) Neville, dan bahkan Roy Keane kala itu,” ucap Van der Sar kepada ESPN FC.
“Jadi saya pikir selalu ada pemain-pemain berkarakter kuat dan saya pikir selama beberapa tahun terakhir pemain seperti itu telah hilang, hingga tak membuat perbedaan lagi.”
“Saya pergi dari sana delapan tahun lalu dan itu jadi tahun keenam saya yang sangat hebat dalam karier saya, memenangi empat titel Premier League dan bermain di final Liga Champions tiga kali.”
Pemain-pemain yang direkrut pun, menurut Van der Sar, hanya pemain-pemain muda berkualitas yang minim pengalaman, serta tidak memiliki karakter kuat.
“Jadi sekarang ini posisinya jauh dari kala itu dan tentu saja, mereka sekarang sudah berganti manajer beberapa kali dan perkembangan sesungguhnya tidak terlihat, hanya pemain-pemain yang mereka rekrut di musim panas,” imbuh Van der Sar.
“Mereka mendatangkan pemain-pemain yang lebih muda dan tidak berpengalaman dengan hasrat dan rasa lapar, dan bukan nama-nama besar yang mereka beli di enam hingga tujuh tahun terakhir.”
Peraih titel Liga Champions 2007-08 itu khawatir dengan kondisi United saat ini, tidak ada pemain-pemain top yang mau datang ke Old Trafford, sebab mereka berpikir tidak ada masa depan bagus jika memperkuat United.
“Tentu saja klub punya nama besar dan juga tim paling banyak memiliki fans di seluruh dunia,” tambah Van der Sar.
“Tapi bagi seorang pemain … Anda ingin bermain di level tertentu, Anda juga ingin memiliki ide bahwa Anda bisa memenangi trofi dan mereka harus memanfaatkan kans itu untuk meningkatkan skuat dan menjadikan pemain kelas dunia dari pemain yang mereka miliki, atau pemain-pemain yang akan direkrut, bahwa mereka merasa disambut dan ada jalur bagus ke arah mereka pergi di masa depan.”