DBasia.news – Jabatan kapten baru Arsenal akhirnya dipercayakan kepada Granit Xhaka. Dia mengalahkan kandidat lainnya seperti Hector Bellerin, Mesut Ozil, Alexandre Lacazette, dan Pierre-Emerick Aubameyang.
Setelah pengumuman terpilihnya Xhaka menjadi kapten Arsenal, banyak pihak yang tidak setuju dan ada juga yang mendukung keputusan sang pelatih, Unai Emery, dalam memilih kapten dari tim itu. Salah satu pihak yang kurang setuju terpilihnya Xhaka menjadi kapten adalah legenda Arsenal, yakni Martin Keown.
Akan tetapi, Emery menegaskan ada alasan yang cukup kuat hingga pada akhirnya ia memastikan Xhaka layak menjadi kapten Aubameyang dan kawan-kawan. Salah satu alasan Emery memilih Xhaka adalah karena pemain berusia 27 tahun itu dianggapnya sangat matang dan berpengalaman menghadapi tekanan.
Emery juga ingin mengubah pendapat orang-orang tentang Xhaka. Pasalnya banyak yang tidak tahu bahwa Xhaka adalah salah satu sosok yang paling disenangi di ruang ganti Arsenal karena jiwa kepemimpinannya. Emery ingin semua orang, khususnya pendukung Arsenal melihat itu semua. Ia yakin Xhaka mampu mengemban tugas untuk menjadi pemimpin Arsenal.
“Pertama, dia (Xhaka) matang dan dia memiliki pengalaman. Kami semua hidup dalam tekanan, baik itu pelatih, para pemain, dan klub ini. Tapi yang paling terpenting adalah kami dapat berdiri disetiap momen, terus maju dan untuknya mampu memperlihatkan kualitasnya, perilakunya, dan dengan komitmennya, serta di ruang ganti para pemainnya memilihnya sebagai yang pertama,” ucap Emery, mengutip dari laman resmi Arsenal.
“Saya sudah berbicara kepadanya dan kami ingin mengubah opini di luar sana karena rasa hormat yang dia miliki di ruang ganti sangat, sangat penting. Dia harus terus maju, bermain berkembang, dxan berkomitmen,” tambah mantan pelatih PSG dan Sevilla itu.
“Saya percaya dan yakin kepadanya dan dia adalah sosok pria yang baik. Pemain yang profesional dan sangat baik. Mungkin dia terkadang suka membuat kesalahan, itu benar, namun hal yang terpenting adalah cara dia belajar dan memperbaikinya di masa depan. Tantangannya adalah untuk mengubah pendapat itu (keraguan Xhaka sebagai kapten Arsenal) dan menunjukkan kepribadiannya serta terus mengembangkannya di laga selanjutnya. Tak lupa untuk terus membantu kami,” tutupnya.