DBasia.news – Ironis, ultras – fans garis keras – Brescia malah menghina pemain klubnya sendiri, Mario Balotelli, setelah sang pemain berperang melawan rasialisme pada laga melawan Hellas Verona.
Dalam kasus Mario Balotelli vs ultras Verona, ultras Brescia menunjukkan posisi yang tegas. Mereka berpihak kepada sesama ultras dan berseberangan dengan eks pemain Inter Milan tersebut. Mereka justru menilai sang pemain terlalu berlebihan, padahal tak menunjukkan kontribusi nyata terhadap klub.
“Jika Balotelli tak siap secara psikologis untuk menghadapi fan Verona dan di atas segalanya, pertandingan sulit di mana kota dan pelatih kami – salah satu figur yang paling dicintai – menjalani peluang terakhir untuk menyelamatkan pekerjaannya, dia seharusnya menolak dan memberikan tempatnya kepada seseorang yang lebih kuat,” urai ultras Brescia dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari Football Italia.
Dalam pernyataan itu, ultras klub yang pernah dibela Andrea Pirlo itu menegaskan solidaritas kepada ultras Verona. Mereka menilai ada upaya kriminalisasi dan penghancuran ultras. Mereka mengingatkan, menuding semua ultras sebagai rasis adalah hal keliru.
“Seluruh basis fan tak dapat dikatakan rasis, tapi rasialisme memang ada dan itu sering digunakan untuk menciptakan kepanikan massa dalam opini publik. Bahasa nonkonvensional ini lebih sering digunakan oleh para figur publik dan politikus. Namun, tentu saja tak ada yang berpikir untuk menghukum mereka atas dalih beberapa kode etik,” ujar ultras Brescia lagi.
Kembali kepada Mario Balotelli, mereka meminta untuk menghentikan perilaku arogan. Pemain yang juga pernah membela Manchester City itu diminta lebih menunjukkan komitmen kepada klub yang tengah berjuang di Serie A.
“Semua orang sudah tahu perilaku antik Balotellate. Hal yang lebih penting bagi kami adalah semangat berkorban, semangat, respek, motivasi, dan kemauan berkeringat untuk kostum ini. Itu semua konsep yang sepertinya tak diketahui oleh dia,” kata ultras Brescia menuntut totalitas sang bintang.