DBasia.news – Sebuah ultimatum diberikan Joan Laporta kepada Ronald Koeman. Presiden Barcelona itu mengindikasikan ia tidak akan segan-segan memecat Koeman jika El Blaugrana terus terperosok.
Kepergian Messi terjadi karena kesulitan finansial Barcelona yang merekrut pemain gratisan seperti Memphis Depay, Sergio Aguero, Eric Garcia, dan pada deadline melepas Antoine Griezmann untuk mengurangi pengeluaran gaji pemain (menggantinya dengan Luuk de Jong).
Selepas transfer Barcelona kini justru panas dari sisi internal karena kabarnya mereka mencari momen tepat untuk memecat sang pelatih, Ronald Koeman. Pelatih asal Belanda dikabarkan bakal dipecat menyusul hasil minor Barcelona.
Usai kalah 0-3 dari Bayern Munchen di Liga Champions, Blaugrana gagal menang dua kali beruntun di LaLiga melawan tim yang seyogyanya dapat dikalahkan, yakni Granada (0-0) dan Cadiz (1-1).
Pertandingan melawan Cadiz terjadi baru ini di Estadio Nuevo Mirandilla, Jumat (24/09) dini hari WIB. Barca hanya bisa melepaskan dua kali sepakan tepat sasaran dengan 69 persen penguasaan bola.
Parahnya lagi dua kartu merah diberikan wasit untuk Barcelona kepada Frenkie de Jong dan Ronald Koeman. Posisi Koeman kian panas dengan kabar Barca menyiapkan Roberto Martinez sebagai penggantinya.
Belakangan ini Koeman dengan Presiden Barca Joan Laporta saling berbalas kata melalui media. Menanggapi isu pemecatan Koeman, Laporta menegaskan direksi tak takut mengambil keputusan. Tapi untuk saat ini Barca masih mendukung Koeman untuk melanjutkan pekerjaannya.
“Kami bertanggung jawab untuk mengelola klub,” kata Laporta kepada El Chiringuito. “Kami memiliki lebih banyak informasi dalam hal membuat keputusan dan kami harus mempertimbangkan segalanya lebih banyak lagi.”
“Tidak masalah bagi kami untuk membuat keputusan dalam bentuk apapun, dan jika kami harus mengambilnya pada waktu tertentu, kami akan mengambilnya, (baik jika itu secara) ekonomi, olahraga, atau sosial.”
“Kami berada di belakang pelatih. (Koeman) adalah pelatih tim utama Barcelona dan yang kami inginkan adalah segalanya berjalan baik untuknya.”
“Para pelatih, tidak hanya Koeman, sangat bergantung pada hasil mereka dan dalam kasus Barcelona, (mereka dinilai) setiap pertandingan. Tapi Koeman adalah pelatih kami dan kami berada di belakangnya sekarang,” tegas dia.
Koeman kini memiliki waktu untuk membangkitkan performa Barca sebelum jeda internasional Oktober, saat melawan Levante (26/09), Benfica (30/09), dan Atletico Madrid (03/10).