DBasia.news – Kurang lebih 20 hari lagi musim 2022-2023 akan dimulai. Sejauh ini kondisi AC Milan masih jauh dari kata ideal di bursa transfer musim panas 2022 ini.
Il Rossoneri baru mendapatkan Divock Origi sebagai pemain baru setelah kontraknya berakhir dengan Liverpool. Dengan kehadirannya Milan punya tiga penyerang tengah, dua lainnya semakin bertambah usianya yakni Olivier Giroud (35 tahun) dan Zlatan Ibrahimovic (40 tahun).
Penyerang lain yang mereka bidik, Gianluca Scamacca, gagal direkrut Milan dan pada akhirnya berlabuh di West Ham United dari Sassuolo. Budget atau belanja transfer Milan juga hanya cukup untuk satu pemain kelas dunia.
Pasalnya pemilik saat ini, Elliott Management Corporation dan suksesor mereka, RedBird Capital, paling lambat baru melakukan ambilalih klub pada September hingga mereka tak bisa memberikan banyak dana belanja untuk musim panas ini.
Di satu sisi berbeda Milan juga telah kehilangan Samu Castillejo, Franck Kessie, Alessio Romagnoli, Leo Duarte, dan Jens Petter Hauge. Di antara mereka kehilangan Kessie cukup besar karena ia kekuatan di lini tengah Milan.
Pada dasarnya skuad Milan tak jauh berbeda dari musim lalu saat memenangi Scudetto, tapi hanya semakin menua selama satu tahun. Situasi itu cukup rumit dan riskan untuk tim arahan Stefano Pioli, apalagi tim-tim rival belanja pemain – hanya Napoli yang kondisinya tak jauh berbeda dari Milan.
Milan memiliki Tommaso Pobega dan Yacine Adli, dua gelandang muda dan berbakat yang dapat jadi opsi untuk Pioli, tapi kehadiran mereka tidak cukup mengangkat Milan yang akan berpatisipasi juga di Liga Champions dan bersaing di level tinggi.
Kepergian Romagnoli juga tak digantikan dengan bek senior lainnya, meski faktanya pertahanan Milan masih punya Fikayo Tomori, Pierre Kalulu, dan bek berpengalaman asal Denmark Simon Kjaer. Itu saja tidak cukup.
Transfer AC Milan
Pergerakan transfer Milan cukup lamban di musim panas ini. Setelah merekrut Origi Milan kesulitan merekrut pemain lagi, nama-nama seperti Charles De Ketelaere (Club Brugge), Renato Sanches (Lille), dan Gianluca Scamacca urung didapat.
Nama yang disebut terakhir sudah pindah ke West Ham, sementara Sanches lebih dekat ke PSG ketimbang Milan, dan De Ketelaere, klubnya meningkatkan harga hingga 40 juta euro hingga Milan masih dalam tahap negosiasi untuk merekrutnya.
Soal gaji Milan tak punya masalah tapi tidak dengan bayaran yang diminta Club Brugge. De Ketelaere jadi satu-satunya harapan untuk mengangkat performa Milan karena ia punya kreativitas bermain seperti seniornya di timnas Belgia, Kevin De Bruyne.
De Ketelaere dapat mencetak gol dan menciptakan peluang. Pemain berusia 21 tahun memainkan 49 laga, mencetak 18 gol, dan memberikan 11 assists di Club Brugge. Statistiknya berupa 2.0 tendangan per laga, 1,8 operan kunci per laga, 17 kali menciptakan peluang besar, dan 1,4 dribel sukses per laga.
Sejauh ini juga Milan bekerja baik di bursa transfer berkat kerja keras Paolo Maldini dan Frederic Massara, tapi keduanya tak bisa terus-terusan menciptakan keajaiban dengan rekrutan ‘murah’ dan punya kontribusi besar.
Manajemen Milan juga harus rela memberikan uang mereka di bursa transfer jika ingin klub tetap kompetitif musim depan. Apalagi Milan akan menghadapi musim panjang di kala klub-klub rival juga berbenah.