DBAsia News

Transfer Aneh di Dunia Sepak Bola

DBasia.news –  Rumor perpindahan pemain jadi sajian utama saat bursa transfer dibuka. Seperti halnya isu transfer Paul Pogba atau Neymar yang tak pernah berakhir.

Sepanjang sejarah, tidak jarang kejutan terjadi saat pemain memutuskan hengkang klub yang sama sekali tidak masuk radar. Contoh teranyar Erling Braut Haaland. Pemain asal Norwegia itu sebelumnya digadang-gadang akan pindah ke Manchester United, akan tetapi tiba-tiba Haaland diumumkan resmi menjadi milik Borussia Dortmund.

Keputusan yang diambil Haaland memang mengejutkan. Namun masih bisa dipahami karena Dortmund adalah klub besar di Bundesliga dan memiliki reputasi menjadi sekolah yang bagus bagi pemain muda. Bergabungnya Haaland ke Dortmund tidaklah seaneh kepindahan beberapa legenda sepak bola dunia.

Berikut lima kepindahan aneh legenda sepak bola dunia.

Allan Simonsen

Barcelona ke Charlton Athletic

Pada 1982, Allan Hansen menggegerkan jagat sepak bola setelah memutuskan bergabung dengan Charlton Athletic selepas dari Barcelona. Keputusan ini sangat mengejutkan dan dinilai aneh mengingat Simonsen baru saja membawa Barcelona menjuarai Piala Winners.

Pernah menjadi Pemain Terbaik Eropa, Simonsen terpaksa keluar dari Barcelona. Peraturan dua pemain asing memaksa Barcelona melepas Simonsen menyusul kedatangan Diego Maradona. Barcelona memilih memasangkan Maradona dengan penyerang Jerman Bernd Schuster.

Simonsen sebenarnya diminati oleh Real Madrid. Namun dia lebih memilih bergabung dengan Charlton yang memberi penawaran lebih besar. Saat itu Charlton sangat membutuhkan kehadiran bintang untuk menarik penonton ke stadion. Simonsen mencetak sembilan gol dalam 16 penampilan sebelum mengaktifkan opsi meninggalkan klub. Charlton sendiri kemudian mengalami krisis keuangan karena pengeluaran gaji Simonsen lebih besar daripada pemasukan mereka.

Zico

Flamengo ke Udinese

Siapa pemain terbaik dunia, Maradona atau Zico? Pertanyaan itu muncul menjelang gelaran Piala Dunia 1982. Saat itu Maradona baru saja memutuskan hengkang ke Eropa untuk bergabung dengan Barcelona. Sedangkan Zico masih menyisakan kontrak satu tahun bersama Flamengo.

Selang setahun kemudian dunia sepak bola terkejut menyusul Udinese mengumumkan mereka berhasil mendapatkan si “Pele Putih”. Zico yang sejatinya lebih memilih bertahan di Flamengo. Dia mengatakan akan bertahan jika Flamengo mau menyamai kontrak yang ditawarkan Udinese. Namun Flamengo menolak dan akhirnya Zico hengkang.

Kepindahan Zico sempat dinilai tidak normal karena Udinese dinilai tidak memiliki uang untuk memenuhi kontrak Zico. Karena itulah pihak berwenang Italia memutuskan memblok kepindahan Zico ke Udinese. Keputusan itu memunculkan kekacauan di Kota Udine. Suporter Udinese memutuskan untuk turun ke jalanan menggelar protes. Alhasil keputusan dicabut dan Zico resmi bergabung.

Pada musim perdananya di Serie A, Zico mencetak 19 gol, hanya kalah satu dari Michel Platini yang menjadi pencetak gol terbanyak.

Gary Lineker

Tottenham ke Nagoya Grampus Eight

Pada musim 1991-92, kapten timnas Inggris Gary Lineker masih berada pada performa terbaiknya. Dia mampu mencetak total 35 gol untuk Tottenhham Hotspur. Dia juga terpilih menjadi pemain terbaik pilihan jurnalis.

Lineker bahkan diprediksi akan bisa memecahkan rekor gol timnas di Piala Eropa yang kala itu masih dipegang Bobby Charlton. Namun pada musim perdana Premier League, Lineker memilih meninggalkan Tottenham. Yang mengejutkan dan aneh adalah klub Jepang Nagoya Grampus Eight yang dipilih Lineker.

Di Jepang, Lineker lebih banyak absen karena cedera. Lineker kemudian memutuskan gantung sepatu pada 1994. “Masalahnya saat itu saya selalu cedera,” ujar Lineker mengenang kiprahnya di Jepang.

Jurgen Klinsmann

Monaco ke Tottenham

Kepindahan Jurgen Klinsmann ke Tottenham Hotspur pada 1994 terbilang aneh. Pasalnya pada musim 1993-94 Spurs tampil sangat buruk, nyaris terdegradasi. Mereka selamat hanya dengan selisih tiga poin dari zona merah.

Tidak hanya itu, memasuki musim baru, Tottenham harus memulai dengan mnius 12 poin dan dilaran tampil di ajang piala karena masalah finansial. Setelah banding hukuman dipangkas separuh.

Pemilik Spurs Alan Sugar kemudian terbang ke Monaco dan membujuk Klinsmann bergabung tanpa konsultasi dengan Osvaldo Ardiles, manajer Spurs. Klinsmann akhirnya menerima tawaran Sugar secara lisan.

Usaha Sugar berbuah manis, bersama Spurs Klinsmann mampu membuat 29 gol di musim pertamanya dan terpilih menjadi pemain terbaik. Klinsmann kemudian hengkang ke Bayern Munchen musim berikutnya dan sempat kembali di tengah musim 1997-98 sebagai pinjaman dari Sampdoria.

Claudio Caniggia

Atalanta ke Dundee

Nama Claudio Caniggia melesat setelah tampil gemilang bersama Argentina pada Piala Dunia 1990. Caniggia menjadi sosok penting yang membawa Argentina lolos hingga final, meski akhirnya kalah oleh Jerman.

Pada 1992 Cannigia pindah ke AS Roma. Namun di ibu kota Italia ini Caniggia gagal lolos tes doping dan harus menjalani skors 13 bulan. Sempat kembali ke Boca Juniors selepas hukuman, Caniggia kembali ke Italia dan bergabung dengan Atalanta. Gagal memberi kontribusi, Caniggia memilih gantung sepatu.

Namun pada Mei 2000, Ivano Bonetti, yang merupakan sahabat Caniggia, ditunjuk menjadi manajer klub Skotlandia Dundee United. Caniggia keluar dari masa pensiun dan bergabung dengan sahabatnya. Bersama Dundee Caniggia mencetak delapan gol dalam 25 penampilan.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?