Totti Buka Suara Soal Penalti Jorginho

DBasia.news – Kegagalan eksekusi penalti Jorginho ke gawang Swiss membuat peluang Italia lolos otomatis ke putaran final Piala Dunia 2022 terancam. Namun gelandang Chelsea itu mendapat pembelaan dari Francesco Totti.

Italia hanya mampu bermain imbang 1-1 kontra Swiss di Stadio Olimpico, Sabtu (13/11) dini hari WIB. Gol tim tamu yang dicetak Silvan Widmer (11′) hanya mampu dibalas oleh Giovanni Di Lorenzo (36′).

Padahal Italia mendapat hadiah penalti di penghujung laga. Jorginho yang maju sebagai eksekutor punya kesempatan untuk menjadi pahlawan.

Kemenangan atas Swiss memang membuat Italia akan lebih santai saat melakoni laga terakhir grup C kontra Irlandia Utara. Hasil imbang sudah cukup bagi Gli Azzurri untuk mengamankan tiket ke Qatar.

Namun hal itu tampaknya membuat Jorginho terbebani. Sepakannya secara mengejutkan justru melambung tinggi dari mistar gawang Swiss kawalan Yann Sommer.

Banyak pihak menilai mental Jorginho terganggu karena sempat gagal mengeksekusi penalti pada pertemuan pertama kontra Swiss. Pemain berdarah Brasil itu tampaknya dihantui bayang-bayang kegagalan tersebut.

Namun Totti menilai kegagalan Jorginho mengeksekusi penalti sebagai hal yang wajar. Ia tahu betul beban sebagai algojo karena mengembannya semasa bermain.

“Saya pikir Anda merasakan tekanan ketika Anda memiliki tanggung jawab semacam itu di pundak Anda, terutama di menit terakhir pertandingan. Jadi tidak mudah untuk mengambil penalti,” kata Totti kepada Sky Sport Italia.

Totti memang pernah mengemban tugas sebagai eksekutor penalti Timnas Italia dan AS Roma. Rekornya cukup baik yaitu 86 gol dari 108 laga.

Totti juga memegang rekor gol penalti terbanyak di Serie A dengan jumlah 71 gol. Sebuah bukti kualitasnya sebagai eksekutor andal dari titik putih.

“Saya selalu diberitahu bahwa saya mencetak sebagian besar gol saya dengan penalti, tetapi Anda masih harus mengkonversinya karena ini tidak mudah,” tambahnya.

“Apakah mencetak gol atau gagal, itu semua ada dalam mentalitas anda. Wajar saat Anda gagal tiga kali berturut-turut, beberapa keraguan merayap ke dalam pikiran Anda, bahkan jika Anda seorang juara.”