DBasia.news – Isu hengkang Lionel Messi dari Barcelona terus beredar kencang di bursa transfer musim panas ini. Berbagai macam spekulasi muncul. Kabarnya La Pulga sudah mantap menetapkan pilihan gabung Manchester City dan bereuni dengan Pep Guardiola.
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya Messi yang sudah menghabiskan sepanjang kariernya dari La Masia hingga tim utama Barcelona berganti klub, apalagi bermain di luar Spanyol. Hal itu juga memperlihatkan betapa seriusnya masalah internal Barca hingga sang pemain tak lagi betah di sana.
Bereuni dengan Guardiola di Man City kabarnya sudah mantap menjadi keputusan Messi. Jika benar demikian tak terbayangkan bagaimana publik Inggris melihat langsung aksi pemain berusia 33 tahun dalam mendribel bola.
Membayangkan Messi bermain di Inggris pada malam yang dingin dan gelap (bersalju) mengingatkan akan komentar Andy Gray, komentator Sky Sports. Gray membayangkan betapa kesulitannya Messi jika bermain melawan Stoke City.
“Saya tidak tahu apakah Barcelona pernah pergi ke tempat seperti Stadion Britannia dan menderita serangan gencar dari tim Tony Pulis dengan lemparan jauh dan tendangan bebas atau bermain di tempat seperti Blackburn dan dikalahkan oleh (permainan) bola panjang mereka ke dalam kotak,” tutur Gray di masa lalu.
Ucapan Gray itu dijadikan kiasan malam yang basah dan berangin di Stoke. Tony Pulis yang melatih Stoke medio 2006-2013 turut mengomentari kiasan itu dan juga kans Messi bermain di Inggris.
“Orang-orang sekarang bertanya bagaimana Lionel Messi bisa bermain jika dia harus bermain di Stoke pada Selasa malam yang basah dan berangin. Atau beberapa markas klub-klub Premier League yang sedikit kurang glamor jika dia bergabung dengan Manchester City,” tulis Pulis di The Times.
“Saya pikir dia akan tampil luar biasa hebat. Dia diberkati dengan skill yang luar biasa, tentunya. Saya selalu ingat duduk dengan putra saya, Anthony, di Arsenal suatu malam dan menonton Barcelona selama pemanasan.”
“Messi meluncurkan bola ini bermil-mil ke udara dan kemudian membunuhnya (mengontrolnya) dengan kakinya saat bola itu jatuh kembali. Anthony dan saya hanya saling memandang. Manusia normal tidak mampu melakukan itu.”
“Tapi orang lupa betapa kuatnya Messi. Dia tangguh, kuat, dia mengejar (bola) kembali untuk timnya bila diperlukan, dan tidak peduli apa situasinya dia akan menciptakan peluang baik untuk dirinya sendiri atau rekan satu timnya,” urai Pulis.