Tingkat Fanatisme Suporter Indonesia Berlebihan

suporter Persija Jakarta

DBasia.news – Arema FC terkena imbas dari penundaan jadwal. Insiden kematian suporter pada laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta Minggu lalu, memang berimbas besar pada kelanjutan Liga 1.

PSSI sebagai federasi sepak bola tanah air, mengambil sikap dengan menghentikan kompetisi kasta tertinggi untuk sementara waktu, hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Arema FC sendiri seharusnya dimainkan akhir pekan ini. Namun akibat kebijakan itu, tim Singo Edan harus menunda keinginan menghelat laga besar saat menjamu Persebaya Surabaya pada 30 September nanti.

“Saya cukup prihatin dengan situasi ini. Bagaimana pun, saya fokus ke tugas utama dengan menyiapkan program tim seperti biasanya,” kata Pelatih Arema FC, Milan Petrovic.

 

Bonek


Arsitek kelahiran Serbia itu pun ikut menanggapi atas insiden mengerikan yang menewaskan satu suporter. Menurutnya, tingkat fanatisme suporter di Indonesia sudah berlebihan dan tidak berlaku sewajarnya.

“Rivalitas memang sudah normal terjadi, bahkan di sepakbola Eropa pun juga begitu. Hanya dengan kejadian ini, saya ikut sedih,” ungkap Milan.

“Padahal, semua orang di sini bisa bersatu saat mendukung tim nasional mereka di ajang internasional. Mereka berasal dari suporter Arema, Persebaya, Persib maupun Persija dan banyak lagi,” tambahnya.

Oleh karena itu, Milan tetap mendukung apa yang sudah ditetapkan PSSI dengan menghentikan kompetisi untuk sementara waktu. Meski di sisi lainnya, program latihan tim sedikit terganggu lantaran tertundanya pertandingan yang sudah disiapkan sejak jauh hari.

“Kami menerima apa yang sudah ditetapkan federasi. Apa pun itu, semoga menghasilkan solusi yang terbaik agar insiden seperti itu tidak terulang di masa depan,” pungkasnya.