DBasia.news – Hanya dua tahun Timo Werner bertahan di Chelsea. Lalu pria asal Jerman ini kembali ke mantan klubnya, RB Leipzig, untuk periode kedua setelah periode pertamanya di 2016-2020.
Dari segi raihan trofi Werner sukses dengan The Blues melalui raihan satu titel Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Namun dari sisi personal Werner tidak setajam di Leipzig pada periode pertama.
Werner kembali dengan banderol 25,3 juta poundsterling. Ia meninggalkan Chelsea dengan catatan 12 gol dan 15 assists dari 52 penampilan. Sekembalinya ke Jerman, Werner langsung mencetak gol di laga debut pada periode kedua.
Werner pun menuturkan apa yang salah dengannya saat membela Chelsea. Menurutnya, ia kehilangan cinta atau passion bermain bola di sana dan juga menyindir sang pelatih yang notabene dari Jerman, Thomas Tuchel, karena gaya bermain yang tidak cocok dengannya.
“Bagi saya, kesenangan bermain sepak bola adalah yang paling penting,” katanya kepada podcast Einfach mal Luppen, melalui Metro.
“Tentu saja, saya sukses besar di Chelsea, tetapi kesenangannya sedikit hilang pada akhirnya karena saya tidak bermain secara reguler lagi.”
“Saya pikir sistem permainan pelatih tidak cocok untuk saya. Itu sebabnya jelas bagi saya bahwa saya ingin mengambil langkah baru. Saya berada di usia di mana saya ingin bermain sebanyak yang saya bisa.”
“Saya benar-benar mengaitkan kesuksesan yang sangat besar dengan Chelsea – yang terbesar dalam karier saya. Itu akan selalu menjadi klub spesial bagi saya. Saya juga akan tetap berhubungan dengan banyak pemain dari tim.”
Werner sempat bermain apik di Chelsea ketika dilatih Frank Lampard. Kala itu Werner jadi penyerang sayap kiri bersama Tammy Abraham dan Hakim Ziyech di depan dan itu memunculkan potensinya.
Sejak Tuchel datang dan menerapkan formasi 3-4-3, peran Werner tidak begitu terlihat kecuali dengan pergerakan tanpa bolanya, karena peran di sisi kiri dimiliki Mason Mount. Chelsea kabarnya mengincar penyerang sayap Everton Anthony Gordon sebagai pengganti Werner.