DBAsia News

Timnas Prancis Targetkan Juara di Piala Eropa 2020

DBasia.news – Target tinggi diusung Timnas Prancis kala berlaga di Piala Eropa 2020. Les Blues berambisi meraih gelar juara demi mengawinkannya dengan trofi Piala Dunia 2018.

Status juara dunia memang membuat Prancis menjadi salah satu unggulan. Apalagi Paul Pogba dan kawan-kawan juga menjadi finalis pada edisi sebelumnya.

Namun sebuah peringatan diberikan pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps. Ia menyebut mengawinkan trofi Piala Dunia dan Piala Eropa tidak akan mudah diwujudkan.

“Menang di level tertinggi sangat sulit dan bertahan di sana lebih sulit lagi. Namun kami memiliki pemain dengan ambisi itu, (meskipun) kami harus mencegah mereka menjadi terlalu percaya diri,” kata Deschamps kepada Mundo Deportivo.

“Anda harus melalui hal-hal secara bertahap. Kami tidak bisa memikirkan (final di) Wembley hari ini, tapi harus pergi ke Munich dan Budapest terlebih dahulu.”

Jalan Prancis untuk meraih gelar juara memang akan terjal. Mereka tergabung di grup F bersama Portugal, Jerman, dan Hungaria.

Deschamps sendiri sangat paham terkait sulitnya mengawinkan gelar Piala Dunia dan Piala Eropa. Pria berusia 52 tahun tersebut merupakan kapten Prancis saat meraih dua gelar bergengsi tersebut.

Deschamps memimpin Prancis saat menjuarai Piala Dunia 1998 di depan publik sendiri. Dua tahun berselang, ia yang masih menjabat sebagai kapten sukses mempersembahkan trofi Piala Eropa yang berlangsung di Belgia dan Belanda.

“Pada tahun 1998 ada kami memiliki pemain berusia 18 tahun yang dua tahun kemudian lebih dewasa dan berkembang. Sekarang saya punya banyak pemain yang masuk di skuat 2018 dan terus berlanjut, bukan hanya pemain muda,” tambahnya.

Meski begitu, Deschamps cukup optimis tim asuhannya mampu mewujudkan target tersebut. Ia yakin Prancis yang sekarang sudah lebih kuat ketimbang saat menjuarai Piala Dunia tiga tahun silam.

“Saya tidak suka membandingkan tapi saya memiliki kekuatan yang tidak kalah di semua level dibandingkan tahun 2018. Saya bahkan akan mengatakan bahwa ada lebih banyak opsi ofensif hari ini daripada tiga tahun lalu,” pungkasnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?