DBasia.news – Dari juara Piala Eropa 2020 timnas Italia kini mendapatkan sorotan tinggi menyusul hasil di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Italia gagal lolos langsung ke Piala Dunia Qatar dan harus melalui fase play-off.
Italia berada di urutan dua grup C Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa, terpaut dua poin dari Swiss. Kepastian itu didapat usai hasil imbang melawan Swiss (1-1) dan Irlandia Utara (0-0) pada jeda internasional November.
Itu artinya Gli Azzurri – julukan Italia – harus melalui semifinal dan final di play-off agar mendapatkan tiket bermain di Piala Dunia 2022. Dengan fakta absennya Italia pada Piala Dunia 2018 maka itu menambah tekanan pada skuad arahan Roberto Mancini.
Salah satu masalah besar yang terlihat dari skuad Italia, dan sudah terlihat pada Piala Eropa 2020, adalah striker tengah yang mumpuni. Pada area itu Italia kekurangan amunisi meski ada talenta berbakat dalam skuad seperti Federico Chiesa dan Nicolo Barella.
Pada Piala Eropa 2020 Ciro Immobile bukan top skorer Italia dan pelapisnya, Andrea Belotti tidak lebih baik. Italia menjadi juara berkat hasrat, kolektivitas, dan mentalitas yang dibangun bersama kala itu.
Kendati menjadi juara, fakta Italia kekurangan penyerang tengah haus gol, penyelesai akhir, dan dapat menyelesaikan peluang terlihat jelas. Tak ayal Mancini diminta untuk memanggil kembali penyerang berusia 31 tahun, Mario Balotelli.
Layak Dipanggil Kembali
Ketika publik lebih sering menyoroti kontroversi dari Balotelli yang pernah membela Duo Milan, Manchester City, dan Liverpool itu, sang pemain saat ini tengah membangkitkan kariernya di Turki bersama Adana Demirspor yang dilatih Vincenzo Montella.
Balotelli sejauh ini sudah mencetak lima gol dari 13 pertandingan. Tak ayal menurut saudaranya, Enock Barwuah, Mancini layak memberikan kesempatan kembali kepada penilik 14 gol dari 36 caps dengan Italia itu.
“Kami bukan tim seperti Prancis, yang memiliki pemain seperti Karim Benzema, Kylian Mbappe dan Olivier Giroud,” kata Enock Barwuah kepada Notizie.com beberapa waktu lalu.
“Dengan segala hormat untuk Italia, kami tidak memiliki pilihan serangan seperti itu. Inilah sebabnya mengapa seseorang seperti Balotelli tidak dapat diabaikan, bahkan hanya sebagai bagian dari skuat.”
“Saya tidak mengerti bagaimana Mario bisa ditinggalkan di rumah (tak dibawa ke skuad). Dia mungkin tidak memiliki rekor paling luar biasa di berbagai klubnya, tetapi ketika dia mengenakan seragam Italia, dia berubah.”
“Sangat mengecewakan ketika menyangkut Mario, orang tidak melihat apa yang dia lakukan di lapangan, melainkan apa yang terjadi di luarnya. Dia sangat mencintai Nazionale dan tidak bermain untuk Italia selama empat tahun, meskipun mencetak lebih banyak gol dari pemain lain yang dipanggil.”
“Dengar, dia tidak akan pernah melakukan apa yang dilakukan Immobile dan Andrea Belotti, dia bukan orang yang bekerja keras untuk tim, tetapi dia memiliki karakteristik lain dan bisa menciptakan gol entah dari mana. Untuk tim yang berjuang untuk mencetak gol dia ideal,” urai dia.
Jeda internasional baru akan dibuka lagi pada Maret mendatang. Balotelli yang punya hubungan baik dengan Mancini tak berpikir dua kali jika dipanggil timnas Italia.
“Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Mancini, dan saya selalu memilikinya. Saya merasa siap untuk kembali ke tim nasional,” imbuh Balotelli.
“Itu akan menjadi mimpi. Saya akan meninggalkan Turki dengan berjalan kaki sekarang jika saya tahu saya mendapat panggilan pada bulan Maret,” tegas dia.