DBasia.news – Di awal musim 2020-21 Cadiz menjadi sorotan. Pasalnya klub promosi itu mampu melesat ke peringkat kelima klasemen sementara LaLiga bahkan menundukkan raksasa Spanyol Real Madrid dan Barcelona.
Hebatnya, perjalanan menuju tangga kelima itu ditandai dengan menumbangkan dua raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona.
Pada awal musim, tim asuhan Alvaro Cervera langsung menghadirkan kejutan usai memetik kemenangan tandang melawan juara bertahan Real Madrid. Minggu (6/12) WIB, giliran Barcelona menjadi korban.
Yang membuat pencapaian Cadiz membekap dua raksasa LaLiga jadi menarik adalah permainan yang mereka usung. Pada dua pertandingan tersebut, Cadiz membiarkan lawan dominan menguasai bola.
Saat mengalahkan Madrid, Cadiz hanya menguasai bola tidak sampai 25 persen. Sedangkan ketika menumbangkan Barcelona, tim besutan Cervera hanya mengusai bola 17 persen. Namun pada dua laga tersebut, Cadiz mampu memaksimalkan peluang yang didapat.
“Saya tidak merasa bangga. Saya ingin tim bertarung melawan Real Madrid dan Barcelona,” ujar Cervera tentang taktik yang dipakainya melawan dua raksasa LaLiga dikutip Marca.
“Misi saya memastikan Cadiz selamat. Kebetulan pada pertandingan saat bertahan bagus, kami menang. Saya tahu kami harus bertahan. Kami harus menghentikan mereka masuk ke kotak penalti dengan mudah. Itu saja,” Cervera usai timnya mengalahkan Barcelona.
Meski begitu Cervera menampik jika timnya panganut sepak bola negatif. Menurutnya permainan Barcelona dan Madrid yang memaksa timnya bermain bertahan. Di sisi lain, Cervera menyadari solidnya pertahanan menjadi senjata ampuh pasukannya.
“Jika kami melakukan yang kami tahu lakukan, yaitu bertahan, kami akan baik-baik saja. Tapi ini adalah cara kami bertahan di liga.”