DBAsia News

Thomas Tuchel Memilih Romelu Lukaku daripada Timo Werner

DBasia.news – Timo Werner, sang ujung tombak asal Jerman, mengenang kisah-kisahnya bersama dengan The Blues. Ia merasa jika kegagalan bersama Chelsea itu tak lepas dari keputusan seorang Thomas Tuchel.

Timo Werner bermain untuk Chelsea pada musim panas 2020 setelah menjalani periode mengesankan di Bundesliga. Ia mencetak 34 gol bersama RB Leipzig. Tidak heran, The Blues berani mengucurkan 47,5 juta pounds untuk memboyong Werner.

Namun, perjanalan Werner di Stamford Bridge tidak mudah. Ia membawa Chelsea menjadi pemenang di Liga Champions. Akan tetapi, pada sisi lainnya, torehan 12 gol pada musim debut dirasa belum cukup. Apalagi, jumlah merosot pada tahun kedua.

“Saya menjalani enam bulan pertama yang sangat baik di Chelsea. seperti yang diharapkan suporter dan klub,” urai Werner, seperti dilaporkan The Sun.

“Saya mencetak gol dan menunjukkan penampilan apik. Saya bermain hampir di setiap laga pada musim pertama dan kami memenangi Liga Champions. Saya mendulang banyak gol, termasuk kontra Madrid di semifinal.”

Werner menuding, Tuchel adalah sosok yang membuat kariernya di Chelsea berakhir. Sebab, Tuchel lebih memilih memainkan Romelu Lukaku daripada dirinya. Akhirnya, ia memilih kembali ke Leipzig.

“Kemudian, saya sedikit dilupakan oleh manajer. Itu tidak adil. Itu juga alasan saya harus kembali ke Leipzig untuk mendapatkan kesenangan kembali.”

“Masalah terbesar Tuchel adalah memilih Lukaku daripada saya setelah saya memenangi Liga Champions dengan hampir selalu tampil di skuad utama.”

“Itu adalah momen terberat bagi saya untuk tampil. Ada pemain yang sangat bagus di depan saya dengan harga 120 juta euro,” urai Werner.

“Lukaku adalah striker besar dan harus bermain setelah menghabiskan begitu banya biaya. Saya merasa tidak cukup terhormat. Mungkin, itu adalah asalan kenapa saya mengalami pasang surut.”

Menariknya, Romelu Lukaku juga mengalami kesulitan, seperti Timo Werner. Akhirnya, penyerang tim nasional Belgia itu dipinjamkan ke Inter Milan.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?