DBasia.news – RB Leipzig memberikan kekalahan pertamanya untuk Real Madrid di ajang Liga Champions 2022-2023. Hasil tersebut membuat Thibaut Courtois kesal.
Dalam laga yang berlangsung di Red Bull Arena, Rabu (26/10) dini hari WIB, Madrid tampil tanpa sejumlah pemain kuncinya. Kondisi ini mampu dimaksimalkan Leipzig hingga berhasil menang 3-2.
Gawang Madrid sudah kebobolan dua kali saat laga belum berjalan 20 menit. Josko Gvardiol dan Christopher Nkunku menaklukkan Courtois dari jarak dekat.
Madrid sempat mencoba bangkit usai sundulan Vinicius Junior pada menit ke-44 memperkecil keadaan menjadi 1-2. Skor ini bertahan hingga jeda.
Pada paruh kedua, Madrid berusaha keras untuk menyamakan kedudukan. Namun justru Leipzig yang mampu menjauhkan keunggulan melalui aksi Timo Werner saat waktu normal tersisa sembilan menit.
Gol hiburan Rodrygo pada masa injury time pada akhirnya tak berarti apa-apa. Madrid tetap gagal mencuri poin dari markas Leipzig.
Kebobolan dua gol cepat tampaknya membuat Courtois geram. Ia tak ragu menyebut Madrid tampil buruk dalam pertandingan ini.
“Kami tertidur di lapangan, tanpa intensitas atau agresivitas. Kami gagal dalam banyak operan, kontrol, dan ini bukan permainan yang bagus,” kata Courtois usai laga.
Penurunan performa Madrid cukup beralasan karena absennya Luka Modric, Karim Benzema, dan Federico Valverde. Ketiga pemain tersebut kini memang menjadi ruh permainan Los Blancos.
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti sudah berusaha mengantisipasi absennya tiga pemain tersebut. Namun eksperimennya kali ini tidak membuahkan hasil.
Courtois enggan menyalahkan taktik yang digunakan sang pelatih. Ia justru menyoroti peran para pemain pelapis yang diberi kesempatan tampil sejak menit pertama.
“Sebagai penjaga gawang, saya perhatikan kami kehilangan banyak duel karena kurangnya intensitas. Jika Anda tidak bisa berbuat lebih banyak, Ada pemain lain di bangku cadangan,” tambahnya.
“Para pemain Leipzig lebih cepat dalam serangan balik. Jika kami lebih tepat, kami bisa masuk ke dalam permainan tetapi itu tidak terjadi.”
Courtois memang tidak menyebut nama. Namun komentarnya tersebut bisa membuat lahirnya percikan konflik di ruang ganti.