DBasia.news – Pelatih anya Genoa, Thiago Motta, pernah menerapkan taktik ini di tim PSG U-19 selama melatih di sana satu musim. Motta sudah memikirkan evolusi taktik unik 2-7-2 yang akan di terapkan segera di Rossblu.
Motta, mantan pemain Barcelona, Genoa, dan Inter Milan, ditunjuk melatih Genoa yang saat ini ada di urutan 19 klasemen dengan raihan lima poin. Lelaki berdarah Brasil berpaspor Italia itu menggantikan Aurelio Andreazzoli.
Ketika ditanya adakah kemungkinan Genoa bermain dengan taktik 2-7-2, Motta hanya menjawab pertanyaan itu dengan diplomatis. Dia ingin melihat terlebih dahulu kemampuan Genoa sebelum – berpotensi – memainkan 2-7-2, formasi tanpa kiper.
“Siapa pun dapat melihatnya (taktik 2-7-2) kapan pun mereka inginkan. Saya hanya coba melihat sisi penting jauh dari angka-angka,” ucap Motta, sebagaimana dilansir dari Football-Italia.
“Saya memimpikan begitu banyak hal, tapi kali ini bukan waktunya bermimpi. Kami harus bekerja setiap harinya,” lanjutnya.
Motta, yang bermain untuk Genoa pada musim 2008-09, senang dapat kembali ke Genoa dan berharap bisa membangkitkan performa tim hingga secepat mungkin menjauh dari zona degradasi.
“Perasaan ini sangat bagus, bagi saya kembali ke sini merupakan kesempatan hebat dan sebuah kehormatan,” tambah Motta.
“Situasinya sulit, tapi melalui kerja keras saya yakin kami bisa keluar dari periode negatif. Untuk jersey ini, kami harus memberikan segalanya setiap hari. Pada 2008 Genoa mengubah situasi saya. Sekarang saya benar-benar ingin melatih skuat dan mengubah peruntungan.”
“Kami punya skuat yang menarik, baik dari segi kualitas dan kuantitas. Laga berikutnya melawan Brescia akan sulit bagi kedua tim. Mereka punya individu yang bagus, tapi kami bermain kandang dan kami ingin memainkan permainan sendiri,” urai Motta.