DBasia.news – Barcelona menjadi tim menakutkan di era kepelatihan Pep Guardiola. Banyak gelar dimenangi Blaugrana dengan materi pemain seperti Xavi Hernandez, Andreas Iniesta dan Lionel Messi.
Guardiola menjadi satu di antara pelatih yang berjasa besar dalam karier Lionel Messi. Pelatih asal Spanyol itu membuat La Pulga menyabet empat gelar Ballon d’Or. Selain itu, Guardiola juga menjadi aktor di balik perubahan posisi Messi dari pemain sayap menjadi penerang false nine.
Torehan gol Lionel Messi bersama Barcelona terus bertambah. Pada musim 2008-2009, sang pemain mencetak 38 gol. Sedangkan, satu musim berselang sang pemain mengemas 47 gol. Puncaknya, ketika digeser menjadi penyerang dalam formasi false nine, Messi mendulang 53 gol dalam 55 pertandingan.
“Guardiola memanggil saya ke Ciutat Esportiva satu hari sebelum El Clasico. Dia memberi tahu saya kami akan mengubah posisi,” ujar Messi seperti dilaporkan Give Me Sport.
“Dia telah menonton pertandingan bersama asistennnya, Tito Vilanova dan mereka memutuskan melakukan hal yang baru,” sambung Messi.
Pernyataan Messi tersebut dikonfirmasi Xavi. Menurut Xavi, Guardiola meminta Thiery Henry bermain melebar dan Samuel Eto’o berada di antara gelandang tengah dan bek.
“Guardiola telah memperhatikan Real Madrid tidak pernah keluar untuk menekan nomor 9 dari tim mana pun. Namun, keunggulan skill Messi sebagai penyerang false nine bisa membuat kami punya satu pemain tambahan untuk menguasai bola sepanjang pertandingan,” papar Xavi.
“Itu adalah sesuatu yang baru bagi Real Madrid. Mereka telah mempelajari kami dengan sangat baik, namun kami punya kebebasan ketika sata mundur dan bek tengah harus mencoba menjaga Eto’o dan Henry,” ulas Messi.
Strategi tersebut berjalan dengan baik. Pada akhir pertandingan, Barcelona keluar sebagai pemenang dengan keunggulan 6-2.
“Itu berhasil berkat bantuan Messi yang melakukan instruksi pelatih. Messi membuat pemain Real Madrid ragu. Eto’o pindah ke sisi lain dan itu berhasil,” tegas Henry.