DBasia.news – Performa Timnas Indonesia di turnamen terbaik se-Asia Tenggara jauh dari kata memuaskan. Bima Saktik Tukiman, pelatih Timnas Indonesia, hanya punya waktu kurang lebihnya tiga bulan untuk mempersiapkan timnya.
Nasib Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 berada di ujung tanduk. Dari tiga pertandingan, tim berjuluk Skuat Garuda ini hanya mampu mencatatkan sekali kemenangan. Sisanya? Berakhir dengan kekalahan.
Praktis, Timnas Indonesia berstatus tim papan bawah di Grup B. Skuat Garuda menempati peringkat keempat dari lima negara.
Pendeknya masa persiapan menjadi dugaan penyebab buruknya pencapaian Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Saling pengertian antaea dalam Skuat Garuda dinilai belum terbangun secara kuat.
“Kurang lama saja. Kurang lama persiapannya sehingga mereka chemistrynya belum (maksimal),” ujar mantan gelandang Timnas Indonesia, Firman Utina memberikan tanggapan.
Bima datang sebagai penerus tongkat kepelatihan Luis Milla Aspas di Timnas Indonesia sebelumnya. Banyak anggapan bahwa arsitek asal Spanyol itu meninggalkan fondasi yang kuat untuk dilanjutkan oleh Bima.
Namun, Firman punya pandangan lain. Gelandang Kalten Putra itu melihat Bima punya filosofi kepelatihan yang berbeda dari Milla.
“Kerangka utamanya memang sudah disiapkan. tapi saya tahu Bima punya karakter. Dulu memang dia asistennya Luis Milla tapi Bima punya karakter sendiri, punya filosofi sendiri dan saya senang,” imbuh Firman.