DBasia.news – Diam-diam, Peter Schmeichel, kiper legendaris Manchester United, memendam penyesalan terkait kariernya. Secara khusus, dia menyesal terburu-buru memutuskan hengkang dari Red Devils. Padahal, dia bisa saja bertahan lebih lama di sana.
Peter Schmeichel meninggalkan Manchester United pada akhir musim 1998-99, tepat setelah menjuarai Liga Champions. Dia merapat ke klub Portugal, Sporting CP. Dia lantas kembali ke Inggris dengan menerima tawaran Aston Villa pada 2001, tapi setahun kemudian pindah lagi ke Manchester City.
Schmeichel mengaku putusannya meninggalkan Man. United terbilang terburu-buru. Hal itu disebabkan oleh rasa letih yang luar biasa karena jarang menjalani masa libur secara normal. Peter Schmeichel hengkang ke Sporting CP setelah delapan musim membela Manchester United.
“Saya hanya merasa lelah. Secara mental, saya lelah. Saya berada di semua kejuaraan bersama Denmark. Jadi, setiap dua tahun, saya kehilangan masa libur dan harus langsung kembali bekerja,” urai Peter Schmeichel seperti dikutip dari London Evening Standard.
Lebih lanjut, pria yang sekarang berumur 56 tahun lantas mengungkapkan, “Bahkan, pada tahun itu (1998), kami berada di Piala Dunia. Kami menghadapi Brasil pada Juli, awal Juli. jangan lupa, kami harus lolos ke Liga Champions sehingga harus bermain pada akhir Juli.”
Ayah kiper Leicester City, Kasper Schmeichel, itu menambahkan, “Jadi, saya benar-benar menjalani musim secara penuh tepat setelah Piala Dunia. Saya tak punya istirahat. Saya begitu letih dan secara mental tak dapat menjalani musim berikutnya.”
Pilihan hengkang dari Manchester United itu pun tak terlepas dari harga dirinya yang terlampau tinggi. Peter Schmeichel mengaku bisa saja mengambil peran lebih kecil di Red Devils. Namun, hatinya tak dapat menerima itu karena selalu ingin bermain setiap pekan.