DBasia.news – Inter Milan dikabarkan berniat menjual Joao Mario ke Benfica pada bursa transfer musim panas ini. Namun, Nerazzurri menghadapi ancaman mendapatkan denda hingga 30 juta euro.
Inter Milan memboyong Joao Mario pada Agustus 2016 dengan mahar 40 juta euro. Sebelumnya, pemain asal Portugal itu bermain untuk Sporting CP.
Dengan uang sebesar itu, ekspektasi tinggi berada di bahu Joao Mario. Joao Mario diharapkan membawa Inter kembali ke jalur juara.
Namun, Joao Mario justru melempem. Setelah mendapatkan kesempatan selama dua musim, Inter memilih meminjamkan sang pemain ke West Ham pada musim dingin 2018.
Setelah itu, hari-hari Joao Mario dihabiskan sebagai pemain pinjaman. Gelandang 28 tahun itu disekolahkan di Lokomotiv Moscow dan Sporting CP.
Akhirnya, Inter mendapatkan titik terang soal masa depan Joao Mario. Sporting sebagai tim terakhir yang meminjam Joao Mario bersedia memermanenkan sang pemain. Kedua tim berjabat tangan dalam angka 7,5 juta euro.
Akan tetapi, setelah dua bulan berlalu, Sporting tak kunjung menutup kesepakatan. Inter yang kesal pun membuka peluang tim lain mendatangkan Joao Mario.
Tawaran datang dari Benfica. Sang peminat bersedia membeli Joao Mario seharga 7,5 juta euro atau sekitar Rp128 miliar.
Sporting yang mendengar kabar tersebut pun mengeluarkan ultimatum. Sporting mengungkit kembali klausul kesepakatan ketika menjual Joao Mario ke Inter yang berbunyi ada denda jika sang pemain dijual ke klub Portugal lainnya.
Menurut kabar yang berkembang, denda yang harus dibayarkan ke Sporting jika Joao Mario berpindah klub menuju tim Portugal adalah 30 juta euro atau sekitar Rp513 miliar.
Saat ini, Inter sedang berupaya mencari jalan keluar masalah. Inter percaya diri tidak akan membayar denda ke Sporting.