DBasia.news – Pep Guardiola, manajer Manchester City, tidak melihat tekanan sebagai suatu hal yang berbahaya bagi timnya. Malah menurutnya, tekanan dapat memotivasi pemain Manchester Biru.
Manchester City merupakan dua kuda pacu terdepan pemenang Premier League 2018-2019. The Citizens bersaing dengan Liverpool sebagai pemuncak klasemen.
Saat ini, Manchester City tertinggal dua poin dari Liverpool. Namun, Sergio Aguero dan kawan-kawan masih memiliki tabungan satu laga.
Kondisi tersebut membuat Manchester City tertekan wajib memenangi tujuh laga tersisa jika ingin menjadi juara. Pengecualian apabila Liverpool tiba-tiba terpeleset.
Meski begitu, Pep Guardiola santai mengatasi kondisi tersebut. Manajer asal Portugal itu justru merasa senang dengan adanya tekanan.
“Di Piala FA dan Liga Champions, ditambah posisi di Premier League. Anda tahu, gagal menang bisa saja berarti batal meraih trofi. Mungkin ini sedikit membantu kami,” tutur Pep Guardiola.
“Apabila Manchester City unggul 10 poin di liga, mungkin kami akan selektif. Kini, dengan tidak ada opsi lain, kami tidak punya pilihan. Kami harus memenangi setiap pertandingan.”
“Situasi ini membuat saya berpikir, terkadang ada baiknya bermain dengan tekanan. Ini perlu untuk mengeluarkan bentuk permainan terbaik,” imbuh Pep Guardiola.
Manchester City berpeluang mengejar perolehan poin Liverpool. The Citizens bakal menjalani laga tunda melawan Cardiff pada Rabu (3/4).
-
Sergio Aguero Bicara Persaingan Man City Dan Liverpool Musim Ini
-
Conte Bongkar Rahasia Tumbangkan Manchester City
-
Manchester City Menang di Menit-menit Akhir, Pep Guardiola: Kok Tumben
-
Usai Man City Susah Payah Taklukkan Arsenal, Ini Kata Pep Guardiola
-
Duo Liverpool Bersaing Untuk Sepatu Emas Premier League 2021/22