DBAsia News

Suporter Wales Geram Usai Ethan Ampadu Mendapat Kartu Merah

DBasia.news – Publik Wales menyampaikan kemarahan mereka setelah Ethan Ampadu dikenai kartu merah saat Wales takluk dari Italia 0-1.

Pemain 20 tahun itu mendapat kartu merah langsung karena melanggar Federico Bernardeschi. Insiden tersebut sempat diperiksa oleh VAR, tapi keputusan kartu merah tidak berubah.

Kapten Wales Gareth Bale merasa keputusan memberikan kartu merah kepada Ampadu adalah keputusan yang keras. “Saya sebenarnya tidak melihatnya, tetapi jelas saya akan berdebat untuk mencoba dan membela Ethan,” kata Bale usai laga dikutip dari SportMail.

Aaron Ramsey mengomentari hal tersebut secara diplomatis, “Itu salah satu dari keputusan yang mungkin bisa berjalan baik.”

Fans di media sosial tidak dapat menahan kemarahannya dan menyuarakan keputusan wasit. “Itu kartu merah yang keras. Ampadu tidak benar-benar ceroboh. VAR tidak akan pernah membatalkannya setelah wasit memberikannya,” tulis seorang penggemar di Twitter.

“Tekel terlambat oleh Ampadu, tetapi kami telah melihat tekel itu sebanyak 50 kali di turnamen ini dan tidak ada satu pun yang mendapat kartu merah,” tambah yang lain.

Pengguna Twitter ketiga juga menulis, “Jika itu kartu merah, maka sepak bola telah berakhir. Keputusan yang mengejutkan.”

“Bagaimana bisa (kartu) merah, ketika Alba (Spanyol) mendapat kartu kuning untuk tindakan yang sama. Satu-satunya alasan yang dapat saya pikirkan adalah pelanggaran berlapis, tetapi sangat keras pada Ethan Ampadu itu,” cuit pengguna lain.

Pengamat sepak bola yang juga pernah membela Wales, Robert Earnshaw juga setuju dengan banyak penggemar di media sosial.

“Saya suka Peter Walton (wasit), tetapi saya harus tidak setuju dengan dia dan UEFA. Dalam latihan apa pun ini terjadi setiap hari, orang-orang langsung bangun dan bermain.” kata Robert Earnshaw yang mengoleksi 59 penampilan untuk Wales.

Ampadu akan melewatkan pertandingan babak 16 besar Wales. Tim asuhan Rob Page itu akan menghadapi runner up Grup B di babak 16 besar yang masih diperebutkan Finlandia, Rusia, dan Denmark.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?