Suporter Sampaikan Lima Tuntutan ke Persib Bandung

Persib Bandung

DBasia.news –  Hasil buruk yang dialami Persib Bandung pada Liga 1 2019 membuat Bobotoh, sebutan untuk pendukung Persib, kecewa berat.

Sekitar ratusan Bobotoh yang tergabung dalam Forum Komunikasi Bobotoh melakukan unjuk rasa di depan kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).

Bobotoh pun menyampaikan lima poin tuntutan yang diharapkan bisa dilaksanakan oleh para pemain, pelatih, serta manajemen Persib.

Dalam empat laga terakhir, Persib hanya bisa meraih satu kali hasil imbang dan menderita tiga kekalahan. Kemenangan terakhir mereka peroleh saat menaklukkan PSIS Semarang, 21 Juli lalu.

Berikut lima poin tuntutan Bobotoh untuk Persib:

1. Melihat dari pembentukan tim, dari awal sampai melihat posisi yang ditoreh Persib sampai sekarang kayaknya miris bos. Yang pasti kami mempertanyakan, siapakah yang membentuk tim dari awal musim dan harap meminta maaf kepada bobotoh. Bos itu laki-laki bos, harus jantan mengakui dan melakukan evaluasi agar prestasi Persib lebih membaik.

2. Menatap bursa transfer jika manajemen masih percaya coach Rene Alberts harap beri kebebasan, jika sudah tidak, silakan ambil tindakan yang pasti jangan memilih pemain tanpa seizin pelatih, karena kami tidak butuh surprise bursa pemain percuma kalau tidak sejalan dengan pelatih dan mengganggu keharmonisan pemain.

3. Bikin tim faktor non-teknis karena sangat berpengaruh kalau itu sudah ada, kenapa tim kami masih terganggu masalah faktor non-teknis.

4. Buat pelatih, bangun mental pemain secepatnya dan kebersamaan pemain. Sisa putaran pertama masih empat laga, untuk menyongsong putaran kedua.

5. Kami merasa laga kandang selalu sepi dari penonton dan komunitas Persib, mungkin ini kebijakan yang harus dikaji secepatnya. Jangan memaksakan kehendak!! Kami ada solusi tiket 50 persen secara biasa online, 30 persen buat komunitas Persib, karena tiket offline trandisi dan budaya ajang silaturahmi saat pengambilan tiket. 15 persen buat on the spot dan 5 persen untuk suporter tim tamu, dan itu sudah terjadi dan jangan dievaluasi lagi.