DBasia.news – De Gea dikritik Roy Keane saat bermain imbang di markas Totteham, dan seruan untuk menjadikan Henderson sebagai No.1 musim depan makin meningkat.
“David de Gea adalah penjaga gawang paling ‘overrated’ yang pernah saya lihat dalam kurun waktu yang sangat lama,” kata Roy Keane di babak pertama saat Manchester United bermain imbang 1-1 melawan Tottenham Hotspur pada Sabtu (20/6) dini hari WIB kemarin.
Mantan kapten Setan Merah itu marah karena kiper Spanyol itu gagal menahan tendangan keras Steven Bergwijn yang terbang lurus ke arahnya dan, menurut Keane, De Gea telah melakukan banyak kesalahan.
“Saya muak pada kiper ini,” aku sosok Irlandia itu. “Dia adalah kiper internasional yang mapan. Saya terperangah [melihat ketidaksigapannya].”
Apakah kritik Keane terhadap kiper No.1 United itu berlebihan? Mungkin iya, tapi dia dipekerjakan oleh Sky Sports karena dia adalah sosok ‘box-office’. Dia blakblakan, dia emosional dan dia memberi majikannya apa yang mereka inginkan: poin pembicaraan yang lebih banyak lagi.
Manajer United Ole Gunnar Solskjaer bahkan ditanya tentang kritik mantan rekan setimnya itu terhadap De Gea setelah pertandingan di London.
“Roy adalah gelandang yang fantastis, teman baik saya, tetapi saya juga tidak yakin dia bisa menghentikan [tembakan Bergwijn] itu,” canda Ole.
“David kecewa dengan itu tetapi bolanya bergerak di udara. Dia juga melakukan penyelamatan yang baik lima menit setelahnya, ketika kami menjalani periode buruk dan mereka seperti terlihat bisa mendapatkan gol kedua.”
Namun, tidak ada cara untuk memutar cerita: De Gea seharusnya mencegah upaya Bergwijn. Ole dapat bercanda semau dia tetapi kiper berusia 29 tahun itu berada dalam masalah performa serius.
Tentu saja, manajer tidak akan pernah secara terbuka menjelek-jelekkan ‘shot-stopper’ pilihannya, tetapi kejadian satu ini sulit dielakkan.
Pada kenyataannya, De Gea meneruskan performa yang dia bawa sebelum sepakbola ditangguhkan akibat pandemi virus corona: yakni dengan membuat kesalahan.
Dia juga menghilangkan dua poin berharga bagi United dalam pengejaran zona Liga Champions pada Maret, ketika melakukan blunder melawan Everton yang memudahkan penyerang Everton Dominic Calvert-Lewin mencetak gol.
Ada juga momen menyedihkan untuk mencegah upaya Ismaila Sarr dalam kekalahan United di markas Watford sebelum Natal, serta bencana menit terakhir melawan Crystal Palace pada Agustus.
Jadi, kesalahan terbaru De Gea memicu banyak keraguan soal dia – bahkan tanpa kata-kata kasar Keane – mengingat United memiliki penjaga gawang lain yang sedang mereka pinjamkan, dan sosok tersebut tampil apik di Liga Primer bersama klub lain.
Pada Rabu malam, Dean Henderson mengemas clean sheet saat Sheffield United bermain imbang tanpa gol melawan Aston Villa. Itu adalah clean sheet ke-11 bagi pemain berusia 23 tahun itu musim ini; De Gea hanya berhasil mengemas delapan.
Terlebih lagi, kiper pinjaman United Henderson hanya kebobolan 22 kali dalam 28 penampilan pada 2019/20; De Gea membiarkan 31 bola masuk ke gawangnya dalam 33 penampilan.
Menurut statistik ‘expected goal’ yang dirangkum Opta, De Gea telah kebobolan kira-kira satu gol lebih dari yang seharusnya; Henderson delapan lebih sedikit.
Ole tidak perlu melihat angka-angka untuk mengetahui kiper mana yang tampil lebih baik musim ini. Dia juga akan sangat sadar bahwa dia memiliki keputusan besar yang harus diambil pada musim panas ini menyoal siapa yang layak menjadi No.1.
United sepatutnya mengizinkan Henderson untuk menyelesaikan kampanye musim ini di Bramall Lane, sementara bos Blades Chris Wilder ingin mempertahankan jasa pemain Inggris itu untuk 2020/21, namun Ole sekarang tampak enggan untuk melakukannya.
“Dean telah membuat pilihan yang luar biasa selama beberapa tahun terakhir dan telah berkembang fantastis,” kata Ole minggu lalu dikutip dari The Star.
“Kita sedang mengamati soal kaitan di mana dia akan bermain musim depan, namun sampai sekarang belum ada yang diputuskan.
“Musim ini telah memberinya pengalaman yang luar biasa, dia telah membuat dirinya masuk dalam sorotan lewat penampilannya dan membuktikan bahwa dia akan menjadi No.1 Inggris dan No.1 Man United di suatu titik.”
Dengan kondisi saat ini, “titik” itu bisa datang lebih cepat dari perkiraan.
De Gea telah menjadi pengabdi yang luar biasa bagi United. Dia adalah pemain terbaik mereka selama tiga tahun berturut-turut antara 2013 dan 2016. Dia menyelamatkan timnya lebih dari yang bisa diingat siapa pun. Namun, kesalahannya menumpuk.
United akan menjamu The Blades di Old Trafford pada pertengahan pekan ini dalam pertandingan yang akan berdampak besar pada perlombaan untuk finis di empat besar, dan Henderson takkan turun di partai ini karena aturan pinjamannya melarang itu.
Sangat penting bahwa De Gea harus tampil mengesankan. Kesabaran Keane sudah habis. Jika De Gea tidak hati-hati, Ole juga akan begitu.