DBAsia News

Sosok Wanita ‘Penangkal’ COVID-19 di Timnas Brasil

DBasia.news – Perjalanan timnas Brasil dalam upaya mempertahankan titel Copa America pada edisi terkini sejauh ini berjalan mulus. Neymar dkk menjadi juara penyisihan grup dan menyingkirkan Chile di perempat final hingga melaju ke semifinal.

Dihelatnya Copa America 2021 sempat memicu kontroversi, sebab setelah Argentina dan Kolombia mengundurkan diri sebagai tuan rumah, CONMEBOL mengubah tuan rumah menjadi Brasil dan hal itu menimbulkan kontra.

Pasalnya tingkat kasus COVID-19 atau virus corona di Brasil termasuk tinggi. Meski begitu perhelatan Copa America berlanjut dan mau tak mau, dengan kekhawatiran tinggi, negara-negara partisipan bermain.

Bolivia dan Venezuela memiliki kasus tertinggi (30 kasus) virus corona. Tak ayal tiap federasi dan tim memiliki cara masing-masing menjaga ketat protokol kesehatan agar tidak terjadi penyebaran kasus virus corona di dalam tim.

Brasil pun demikian. Sejauh ini tidak ada kasus virus corona dalam tim arahan Tite dan salah satu sosok yang berjasa besar menjadi ‘malaikat pelindung’ timnas Brasil adalah Andreia Picanco.

Aktris di Balik Layar CBF dan Timnas Brasil

Andreia Picanco merupakan satu-satunya wanita dalam tim Brasil yang beranggotakan 70 pria. Picanco seorang dokter olahraga dan nutrisionis. Dia sudah bekerja selama sembilan tahun di CBF untuk tim sepak bola wanita dan dipanggil ke tim pria sejak adanya pandemi virus corona.

Tugas Picanco adalah mempelajari kasus COVID-19 dan juga mengontrolnya agar tidak ada penyebaran di tim Brasil. Jose Luis Runco sosok yang berjasa besar membawa wanita kelahiran Rio de Janeiro itu ke CBF pada 2012, Runco adalah mantan Kepala Tim Medis Brasil.

Picanco saat ini tugasnya mencegah adanya penyebaran virus corona di dalam tim dan menjalankan protokol dengan ketat. Sejak 27 Mei lalu Picanco sudah melakukan 700 pemeriksaan atau tes virus corona.

“Kami bekerja sama dalam komisi yang dibentuk oleh CBF. Dia juga mengurus wasit dan tes seleksi. Itu membuat kontrol yang sangat baik, dengan semua orang secara ketat mengikuti semua aturan yang ditentukan. Mereka semua dites, pengemudi bus, pengemudi van,” tutur rekan Picanco, Andre Pedrinelli yang juga membantu perhelatan Copa America.

Picanco sudah terlihat dalam skuad Brasil sejak Olimpiade 2016 kala mereka memenangi medali emas dan ia terus menjadi penjaga bagi Brasil, bahkan di Piala Dunia 2018 Picanco bak 24 jam mengawasi pemain meski kala itu belum ada penyebaran COVID-19.

Saking ketatnya penjagaan dan aturan yang diberlakukan tim medis Brasil, hanya penata rambut dan mereka yang memiliki keperluan yang dapat memasuki ‘lingkaran’ dalam tim Brasil di Copa America 2021.

Sejauh ini penjagaan itu terbukti efektif. Tidak ada kasus positif virus corona di tim Brasil kecuali Gabriel Menino pada November lalu.

“Suasana tim utama (Brasil) sangat bagus dan selalu saling menghormati. Baik dari para atlet maupun dari Komite Teknik dan Pendukung,” ucap Picanco.

Seperti wanita super yang tak kenal lelah bekerja dan menjalankan tugasnya, Andreia Picanco dibantu rekan dokter lainnya di tim medis seperti Rodrigo Lasmar, terus mengawasi Brasil agar virus corona yang masih jadi pandemi itu tak menyebar di dalam tim.

“Kami belajar dari penyakit ini, seperti yang telah dipelajari semua dokter di dunia. Panggilan pertama setelah dimulainya pandemi adalah pada Oktober 2020. Kami secara ketat mengikuti protokol pengujian, tindakan perlindungan, dan pemantauan gejala,” terang Picanco.

“Bersama dengan Lasmar, kami berbicara dan membimbing anggota komite teknis dan para atlet, menjelaskan alasan semua tindakan yang diambil.”

“Satu kekhawatiran adalah fakta bahwa para atlet datang dari tempat yang berbeda, terutama dari Eropa. Dan waktu pandemi berbeda tergantung pada lokasinya.”

Terakhir, Picanco tak memungkiri jika potensi kasus positif virus corona bisa saja terjadi, tetapi pada momen itulah Picanco menjalankan tugasnya untuk satu hal: mencegah penularan di dalam tim.

“Tujuan kami adalah untuk menghindari kasus positif. Itu bisa terjadi, ya. Tetapi tujuan utamanya adalah tidak ada wabah COVID dalam tim kami. Dan untuk itu terjadi, pemahaman dan partisipasi semua orang diperlukan. Kami telah mencapai tujuan tersebut sejauh ini,” pungkas dia.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?