Solskjaer Tidak Lagi Pantas Dijuluki Guru Olahraga

DBasia.news – Manchester United kembali ke puncak klasemen sementara Premier League usai menumbangkan Fulham 2-1. Capaian itu tak terlepas dari kemampuan Ole Gunnar Solskjaer meramu taktik.

Satu hal yang menjadi pekerjaan rumah Manchester United pada bursa transfer musim panas lalu adalah memperbaiki kedalaman skuad. Namun, pada kenyataannya, The Red Devils gagal memenuhi ekspektasi.

Manchester United tak berhasil mendatangkan pemain-pemain yang diminta Solskjaer. Padahal, Solskjaer sudah menekankan betapa penting banyaknya pilihan pemain untuk mengarungi musim yang padat. Apalagi, jeda istirahat sangat sebentar akibat musim lalu yang molor.

Namun, Solskjaer tidak lantas mengibarkan bendera putih. Ia menggunakan ilmu kepelatihannya untuk membawa The Red Devils bersaing di papan atas.

Solskjaer kian layak mendapatkan acungan jempol mengingat kontribusi terbatas yang diberikan Alex Telles dan Donny van de Beek. Satu-satunya pemain anyar Man United yang bersinar adalah Edinson Cavani.

Kunci Solskjaer membuat Man United bisa seperti saat ini adalah rotasi yang jitu. Solskjaer sadar, dengan skuad saat ini ia perlu melakukan pergantian pemain agar laju tetap konsisten.

Solskjaer melakukan tiga perubahan saat Man United menekuk Fulham dibanding pada laga sebelumnya kontra Liverpool. Itu merupakan perubahan ke-55 dan membuat Solskjaer menjadi manajer paling banyak bongkar pasang pemain.

Solskjaer tidak menampik jika rotasi menjadi andalannya untuk mengatasi kondisi. Ia menyebut, dengan begitu para pemain Man United akan tetap dalam kondisi siap tempur.

Keputusan Solskjaer melakukan pergantian pemain yang sering memang bisa dipahami. Man United menghadapi jadwal pada sejak September.

Kini, Solskjaer sudah punya modal apik karena menemukan formula untuk bertahan di tengah banyaknya pertandingan. Apalagi, pada Maret, tensi perburuan gelar akan semakin tinggi.

Dengan begitu, Solskjaer layak mendapatkan acungan jempol dengan apa yang ditorehkan Manchester United pada musim ini. Ia bukanlah guru penjas yang minim dengan pengetahuan soal taktik.