Soal Rumor Konflik di Ruang Ganti Juventus, Allegri Buka Suara

Soccer Football - Serie A - Juventus v Napoli - Allianz Stadium, Turin, Italy - September 29, 2018 Juventus' Leonardo Bonucci with coach Massimiliano Allegri during the match REUTERS/Stefano Rellandini

DBasia.news – Juventus kembali ke jalur kemenangan usai mengalahkan Salernitana dalam lanjutan Serie A 2021-2022. Hasil ini menjadi senjata Massimiliano Allegri untuk menjawab rumor perpecahan di ruang ganti.

Dalam laga yang berlangsung di Allianz Stadium, Minggu (20/3), Juventus mengalahkan Salernitana dengan skor 2-0. Tambahan tiga poin membuat Bianconeri kian kukuh di empat besar.

Juventus langsung tancap gas sejak awal laga. Paulo Dybala mampu membuka keunggulan pada menit kelima memanfaatkan umpan Dusan Vlahovic.

Juventus menggandakan keunggulan pada menit ke-29. Kali ini giliran Vlahovic yang mencatatkan namanya di papan skor.

Tuan rumah memiliki sejumlah peluang emas lain. Namun skor 2-0 tetap bertahan hingga laga usai.

Kemenangan ini menjadi respons positif skuat Juventus usai tersingkir tragis dari ajang Liga Champions. Apalagi kemudian beredar isu memburuknya hubungan Allegri dengan sejumlah pemain.

Allegri dengan tegas membantah rumor perpecahan tersebut. Namun ia tak menampik adanya perbedaan pendapat dengan anak-anak asuhnya.

“Hubungan dengan Paulo (Dybala) dan semua pemain bagus. Ada beberapa pertukaran pendapat, saya selalu agak langsung, tetapi saya seperti ini demi kebaikan para pemain,” kata Allegri kepada DAZN.

“Mereka memiliki kepercayaan dan kekaguman dari saya.”

Dybala memang disebut sebagai salah satu pemain yang terlibat friksi dengan Allegri. Ia mempertanyakan kebijakan sang pelatih terkait pola latihan.

Namun hubungan keduanya tampaknya tidak seburuk yang dibayangkan. Tampilnya Dybala sebagai starter menjadi bukti hubungan baik dengan Allegri.

Meski begitu, Allegri mengakui sempat khawatir kegagalan ke Liga Champions akan terbawa dalam laga kontra Salernitana. Beruntung Dybala bisa mencetak gol cepat dan menghilangkan rasa gugup tersebut.

“Kami mengambil awal yang agresif, karena ada risiko ketegangan. Tidak ada yang mengharapkan kami keluar dari Eropa seperti itu,” tambahnya.

“Kami sedikit lebih lelah setelah turun minum, tetapi yang penting adalah meraih kemenangan. Sekarang untuk pertama kalinya kami terpaut empat poin dari posisi kedua.”