DBasia.news – Real Madrid tak dihukum penalti saat menghadapi Eibar meski Sergio Ramos handball. Ramos padahal juga merasa Eibar layak dihadiahi sepakan 12 pas.
Real Madrid berhasil meraih kemenangan 3-1 di markas Eibar, Estadio Municipal de Ipurua dalam lanjutan LaLiga, Senin (21/12/2020) dini hari WIB. Tiga gol kemenangan Los Blancos di laga ini dibuat oleh Karim Benzema (menit ke-6),Luka Modric (13′) dan Lucas Vazquez (90+2′). Sementara, Eibar hanya mampu membalas lewat Kike (28′).
Tambahan tiga angka membawa Madrid ke urutan kedua dengan 29 angka. Mereka menyamai poin dari Atletico Madrid di puncak klasemen tapi Los Blancos kalah selisih gol.
Namun, kemenangan Madrid atas Eibar ini diwarnai kontroversi. Pasalnya, Madrid tak dihukum penalti, meski Sergio Ramos tampak handball di menit ke-82 kala skor masih 2-1 untuk El Real. Sundulan Yoshinori Muto tampak mengenai siku kapten Real Madrid ini.
Wasit, Jose Luis Munuera Montero, sempat mengecek Video Assistant Referee terkait insiden ini. Meski demikian, ia tetap tak menganggap hal tersebut sebagai pelanggaran.
Pelatih Eibar Jose Luis Mendilibar begitu kecewa dengan keputusan wasit ini. Ia menilai tim asuhannya harusnya mendapat penalti.
Pelatih 59 tahun tersebut bahkan mengungkap Ramos sudah mengakui bahwa dirinya handball. Ramos mengatakan Eibar layak dapat penalti kepada pemain lain sesaat setelah insiden itu.
“Bola mengenai tangan dan itu tampak seperti penalti bagi kami. Ramos juga mengira itu adalah penalti. Dia mengatakan itu kepada pemain lain. Saya ingin Anda mengatakan apa yang Anda pikirkan terkait hal ini.” ujar Mendilibar dikutip dari Marca.
“Di waktu yang lain, mereka melihat semua (sudut) kamera selama dua atau tiga menit. Hari ini, mereka membuat keputusan hanya dalam 20 detik dan tak melihat insiden itu.”
“Saya tidak tahu apa yang dikatakan (wasit) VAR. Apakah dia sudah benar-benar yakin memutuskan itu tidak penalti dari apa yang dilihatnya?”
“Ini terjadi terjadi terkait handball. Tidak ada yang yakin apa itu penalti atau tidak. Wasit bahkan juga tidak yakin dengan keputusannya,” tegas Mendilibar menambahkan.