DBasia.news – Barcelona secara resmi mengumumkan penunjukan Xavi Hernandez sebagai pelatih anyar. Namun sebuah polemik menyertai kepulangan mantan pujaan publik Camp Nou tersebut.
Barcelona memang membutuhkan pelatih baru usai memecat Ronald Koeman. Nama Xavi dengan cepat menjadi kandidat tunggal untuk mengisi posisi tersebut.
Namun Barcelona tidak bisa begitu saja menunjuk Xavi sebagai pelatih. Itu karena yang bersangkutan masih terikat kontrak dengan Al Sadd.
Petinggi Al Sadd sempat memagari Xavi dari incaran Barcelona. Mereka berada di posisi yang kuat karena sang pelatih terikat kontrak hingga 2023 mendatang.
Namun bos Al Sadd tak bisa berbuat banyak saat Xavi meminta izin untuk kembali ke Barcelona. Klub asal Catar itu pun bersedia melepasnya dengan biaya kompensasi sebesar lima jua euro.
Hal inilah yang menjadi polemik. Barcelona kabarnya enggan memenuhi permintaan Al Sadd karena tengah mengalami krisis finansial.
Masalah ini diyakini membuat kepindahan Xavi ke Barcelona tertunda. Negosiasi pihak-pihak terkait seolah menemui jalan buntu.
Namun pengumuman resmi yang disampaikan Barcelona menandakan masalah biaya kompensasi sudah selesai. Namun berbagai spekulasi mewarnai hal ini.
Menurut Mundo Deportivo, Barcelona tetap menolak membayar biaya kompensasi kepada Al Sadd. Hal ini kemudian membuat Xavi turun tangan dan membayar sendiri untuk mempercepat kesepakatan.
Namun kabar tersebut masih simpang siur. Sport kemudian melaporkan bahwa biaya kompensasi tersebut setengahnya ditanggung Xavi dan setengahnya lagi ditanggung Barcelona.
Hal ini menandakan keinginan kuat Xavi untuk pindah ke Barcelona. Namun pria berusia 41 tahun tersebut bisa kembali mendapatkan uangnya dengan menghadiri sebuah acara promosi di Qatar.
Langkah yang ditempuh Xavi juga dilakukan Koeman sebelumnya. Ia membayar biaya kompensasi kepada Federasi sepak bola Belanda saat menerima pinangan Barcelona pada musim panas 2020.