DBasia.news – Pada 1 September 2008 atau tepat satu dekade lalu, Abu Dhabi United Group (ADUG) di bawah Sheik Mansour bin Zayed Al Nahyan setuju untuk mengambil alih Manchester City.
Man City yang satu dekade sebelumnya berkutat di kasta ketiga sepak bola Inggris menjelma menjadi klub paling kaya sedunia. Klub tetangga Manchester United mendadak memiliki dana untuk mendatangkan talenta-talenta terbaik di kolong langit.
Dalam rentang satu dekade, lebih dari 1,4 miliar poundsterling sudah dikucurkan untuk membeli pemain. Sejak saat itu pula, The Citizens tiga kali menjadi kampiun Premier League dan menempatkan diri di jajaran klub elite Eropa.
Menarik untuk melihat bagaimana perjalanan Manchester City menjadi seperti saat ini. Bagaimana proses dari semua itu di balik layar.
Kekacauan 2008
Pada Agustus 2008, setelah sang istri ditahan karena kasus penipuan, mantan perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra kabur dari negaranya dan terbang ke Inggris. Saat itu dikabarkan kekayaan Shinawatra yang disebut senilai 1 miliar pound dibekukan pemerintah Thailand.
Kekacauan ini berdampak pada Manchester City yang saat itu dimiliki Shinawatra. City yang menutup musim sebelumnya dengan menelan kekalahan 1-8 dari Middlesbrough menunjuk Mark Hughes sebagai arsitek anyar menggantikan Sven-Goran Eriksson.
Ketua eksekutif City, Garry Cook berusaha keras mencar solusi dari menumpuknya permasalahan. “Terjadi kekacauan. Semua pihak mencoba bertahan dari kehancuran. Tak banyak harapan. Pada kenyataanya, secara finansial kami hampir gulung tikar.”
“Kami tidak bisa membayar tagihan. Kami tidak bisa membayar gaji. Semua uang dibekukan. Situasinya membuat kami putus asa. Kami berusaha meminjam uang ke mana saja. Kami meminjam uang kepada anggota dewan direksi. Bukan untuk menjalankan klub, tapi untuk selamat,” papar Cook.
Saat itu City dipastikan tidak akan selamat kecuali ada pihak yang mau mengambil alih total klub, 100 persen. Dan Dewi Fortuna tampaknya masih menyayangi City. Saat itu kebetulan ADUG sedang mencari klub sepak bola.
Pada 1 September 2008, ADUG setuju mengambil alih Manchester City. Pada hari yang sama City mengumumkan bintang Brasil Robinho bergabung dari Real Madrid dengan rekor transfer 32,5 juta pound. Pada 23 September 2008, proses pengambilalihan selesai.
“Perasaan kami saat itu sangat lega. Lega karena kami sedang menjalani perubahan. Lega karena kami akan bisa menjaga kondisi finansial,” ujar Cook.
Yang unik, masuknya Robinho ke City sendiri bukan karena uang dari ADUG. Robinho didatangkan dengan uang pinjaman demi menunjukan ambisi kami kepada calon pembeli.
“Ironinya adalah kami mengambil pinjaman dari calon pembeli lain. Uang pinjaman kami keluarkan untuk mendatangkan seorang pemain untuk membuktikan kami memiliki ambisi. Pemain itu adalah Robinho,” Cook berkisah.
Nama Robinho sendiri sebenarnya bukan nama pertama. City semula mengincar Dimitar Berbatov dari Tottenham Hotspur. Namun Berbatov lebih memilih Manchester United. Dan di pengujung bursa transfer baru Robinho masuk.
“Kami punya modal untuk mendapatkan pemain. Tapi kami cuma punya 24 jam. Jika kami gagal mendapatkan pemain, pengambilalihan tidak akan terjadi,” terang Cook menggambarkan masa genting yang dihadapinya.
Masuknya Robinho merupakan momen penting dalam transformasi Man City. Momen penting lain terjadi saat mereka sukses mendaratkan Carlos Tevez dari United. Sebelum Tevez datang, City gagal menggaet Ricardo Kaka pada Januari 2009, bursa transfer pertama di era pemilik baru. City gagal meski sudah menyiapkan dana 100 juta pound untuk memboyong Kaka dari AC Milan.
Namun, kemudian City berhasil menggaet Tevez. Sambutan besar-besaran disiapkan oleh City. Di momen inilah sebutan Noisy Neighbour alias tetanggan yang berisik, keluar dari mulut Sir Alex Ferguson, manajer Man United.
“Seketika, sejak saat itu publik mulai memperhatikan Manchester City. Robinho adalah sebuah momen. Carlos Tevez adalah sebuah momen. Kami mengubah wajah klub saat mendatangkan David Silva dan Yaya Toure pada 2010,” ujar Cook.
Satu Dekade Kemudian
Dalam rentang satu dekade setelah diambil alih Abu Dhabi, City mampu menggaet pemain-pemain top dunia. Mereka berhasil menjuarai Premier League tiga kali, sekali Piala FA, dan tiga Piala Liga. Mereka juga mampu menembus semifinal Liga Champions.
Musim lalu, armada asuhan Pep Guardiola mencatat rekor Premier League dalam jumlah poin, gol, dan kemenangan. Mereka membangun akademi kelas dunia yang menghabiskan 200 juta pound dan menginvestasikan jutaan pound lain untuk membangun area seputar stadion.
“Ada kebanggaan saat mengetahui kami tidak akan pernah melupakan dari mana kami berasal,” kata Cook.
“Sepuluh tahun lalu, anak-anak tidak mau memakai jersey City karena mereka tidak merasa bangga. Kini orang di seluruh dunia memakai jersey Man City dengan penuh kebanggaan.”
City memang berubah total. Membandingkannya dengan era sebelumnya bak bumi dan langit. “Sangat mudah melihat perbedaan dari sebelum pengambilalihan. Dari program dan infrastruktur. Kami sudah memiliki stadion kelas dunia. Kemajuan yang dialami sangat luar biasa,” kata Vincent Kompany, salah satu pemain pertama yang datang di awal masa pengambilalihan.
Kini yang masih harus ditunggu adalah apa yang bakal terjadi sepuluh tahun kemudian. Juara Liga Champions?
Lini Masa Tranformasi Manchester City Sejak 2008
1 September 2008
– Abu Dhabi Group setuju mengambil alih klub.
– Robinho resmi bergabung dari Real Madrid
23 September 2008
Pengambilalihan selesai
City finis di peringkat ke-10 di musim 2008-09.
13 Juli 2009
Carlos Teves resmi bergabung usai meninggalkan Manchester United.
19 Desember 2009
Roberto Mancini menjadi manajer menyusul dipecatnya Mark Hughes.
Finis peringkat kelima musim 2009-10
Juli-Agustus 2010
Mengeluarkan lebih dari 120 juta pound untuk mendatangkan pemain termasuk David Silva, Yaya Toure, dan Mario Balotelli.
14 Mei 2010
Juara Piala FA mengalahkan Stoke City.
Finis peringkat ketiga musim 2010-11.
28 Juli 2011
Sergio Aguero bergabung.
23 Oktober 2011
City menang besar 6-2 di kandang Man United.
13 Mei 2012
Lewat gol Aguero di menit ke-94 di laga terakhir, City memastikan gelar Premier League 2011-12.
23 April 2013
City dipastikan gagal mempertahankan titel juara Premier League yang kembali direbut Man United.
11 Mei 2013
City kalah di final Piala FA dari Wigan.
13 Mei 2013
Roberto Mancini dipecat.
14 Juni 2013
Manuel Pellegrini ditunjuk sebagai manajer.
2 Maret 2014
City menjuarai Piala Liga usai menang 3-1 atas Sunderland.
11 Mei 2014
Memastikan diri menjadi juara Premier League.
18 Maret 2015
Untuk dua musim beruntun City tersingkir dari 16 besar Liga Champions oleh Barcelona.
Finis peringkat kedua Premier League 2014-15.
30 Agustus 2015
Mendatangkan Kevin de Bruyne senilai 55 juta pound. Sebelumnya City sudah menggaet Raheem Sterling.
28 Februari 2016
City menjuarai Piala Liga usai kalahan Liverpool.
4 Mei 2016
Lolos ke semifinal Liga Champions namun kalah dari Reak Madrid.
Finis posisi keempat Premier League 2015-16.
3 Juli 2016
Resmi dilatih Pep Guardiola.
Juli-Agustus 2016
Mendatangkan Ilkay Gundogan, Leroy Sane, dan John Stone.
Finis di peringkat ketiga Premier League 2016-17.
Juli-Agustus 2017
Mendatangkan Kyle Walker, Benjamin Mendy, Ederson, Danilo, dan Bernardo Silva, total 200 juta pound.
22 Februari 2018
City juarai Piala Liga usai tekuk Arsenal.
13 Mei 2018
Memastikan menjadi juara Premier League dengan mencatat rekor poin, gol, dan kemenangan.