Saran Legenda Timnas untuk Kompetisi Usia Muda

Uston Nawawi

DBasia.news – Inovasi PSSI menghadirkan kompetisi Liga 1 Elite Pro Academy U-16 2018 mendapat dukungan dari mantan penggawa Timnas Indonesia, Uston Nawawi. Kompetisi berjenjang sangat bermanfaat untuk membentuk mental dan menambah jam terbang pemain potensial Tanah Air.

 

Kehadiran Liga 1 Elite Pro Academy U-16 2018 melengkapi geliat sepak bola usia muda di Indonesia. Sebelum ini, sudah ada Piala Soeratin U-15 dan Piala Soeratin U-17. Para pemain dari tiga ajang itu akan melanjutkan karir ke Liga 1 U-19.

 

Uston Nawawi mengatakan, digelarnya sederet kompetisi untuk pemain muda sangat penting. Dia menilai sudah menjadi kewajiban klub profesional untuk memiliki tim dengan jenjang usia junior hingga senior.

 

“Ini perkembangan yang sangat bagus. Peserta Liga 1 harusnya memang ada tim yang berjenjang. Sekarang sudah ada liga U-16 dan U-19. Kedepan bisa ditambah lagi liga untuk tim reserve (cadangan). Pemain itu matangnya dari kompetisi,” terang Uston Nawawi.

 

Hanya memang, Uston menyadari bahwa menggelar kompetisi berjenjang bukan tugas mudah. Selain soal sarana dan prasarana, luasnya wilayah Indonesia menjadi tantangan tersendiri. Bila tak diatur dengan tepat, klub-klub peserta akan mengeluarkan dana besar untuk biaya akomodasi.

 

“Semua harus bersinergi. Mulai sarana prasarana, sistem kompetisi harus baik, jangan turnamen. Tinggal cari solusi terbaik soal wilayah Indonesia yang luas. Federasi dan pemerintah harus bersama-sama,” tuturnya.

 

Selain itu, menyiapkan mental pemain sejak dini juga begitu penting. Tak dipungkiri bahwa pencurian masih jadi isu hangat dikalangan pelatih nasional. Para pemain yang biasanya mencuri umur sulit berkembang saat mulai masuk kompetisi profesional.

 

“Saat turnamen usia dini, targetnya jangan juara. Kedua, juara tidak harus curi umur. Dua faktor ini penting untuk masa depan si pemain. Terkadang merasa hebat di kelompok usia, ternyata usia sudah melebihi,” ucapnya.