DBasia.news – Gelandang Persija Jakarta, Sandi Darman Sute mengutarakan kisah dukanya. Penyebabnya tidak lain gempa yang mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Saat ini raganya memang tidak ada di lokasi ketika bencana datang. Namun, keluarga besarnya turut terkena dampaknya.
Keluarga besarnya, termasuk putri kecilnya yang baru berusia tiga bulan, Khaira Ummah, terpaksa mengungsi ke daerah pegunungan. Sandi pun harus menunggu berhari-hari supaya dapat pulang ke Palu untuk menengok kondisi keluarganya.
Kondisi putri Sandi pun mencemaskan. Khaira Ummah mulai terjangkit penyakit akibat terlalu lama mengungsi di pegunungan.
Beruntung, keluarga besar Sandi tidak ada yang menjadi korban jiwa. Meski rumah dan harta benda lainnya hilang ditelan bencana.
“Kalau kondisi keluarga, alhamdulillah, selamat semua dari bencana. Tapi ada sebagian keluarga yang sudah sakit, termasuk anak saya juga,” ujar Sandi ketika dihubungi wartawan.
“Karena ada yang tertimpa kayu dari reruntuhan, harta benda hilang, jadi sisa pasrah saja. Semoga ada hikmahnya di balik semua ini,” katanya menambahkan.
Di tengah bencana pun, Sandi juga harus kembali merasakan kesedihan. Dirinya divonis bersalah dan dikenai sanksi larangan tiga pertandingan dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI imbas kerasnya pertandingan Persib kontra Persija pada 23 September 2018.
Sandi heran dan tidak menerima sanksi tersebut. “Sanksinya saya tidak terima lah, tiga kali larangan bermain buat saya, merasa dirugikan,” tutur pemain berusia 26 tahun itu.