DBasia.news – CEO Juventus, Beppe Marotta, dikabarkan berpeluang menjadi presiden federasi sepak bola Italia (FIGC). Namun, Marotta terlebih dahulu harus melewati beberapa syarat yang tak mudah.
FIGC akan melakukan pemilihan presiden baru pada pertemuan umum berikutnya yakno 22 Oktober. Kabarnya, CONI dan pemerintah Italia ingin melihat Marotta menjadi presiden anyar yang bertanggung jawab mengurusi sepak bola negeri pizza tersebut.
Il Corriere della Sera dan Il Corriere dello Sport melansir, saat ini Marotta sedang mempertimbangkan tawaran tersebut. Sebab, jabatan presiden FIGC tidak akan mudah, apalagi melihat kondisi tim nasional Italai yang tengah terpuruk.
Selain itu, bukan perkara mudah menjadi presiden FIGC. Sebelumnya, Marotta haru mengunpulkan setidaknya 73 persen suara dari klub Serie A, B, C dan D. Selain itu, asosiasi pemain sepak bola dan wasit juga turut mengambil peran.
Pertimbangan selanjutnya yang perlu dipikirkan Marotta adalah gaji presiden FIGC hanya 36 ribu euro. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dari gajinya sebagai CEO La Vecchia Signora.
Beppe Marotta mulai masuk dalam struktur kepemimpinan Juventus pada 2010. Saat itu, dia menggantikan direktur umum sebelumnya, Alessio Secco. Posisi Marota sebagai CEO terbilang aman mengingat hubungannta yang erat dengan keluarga Agnelli.
Selama di Juventus, Marotta terkenal pandai dalam mengakali peraturan financial fair play. Bianconeri masih bisa mendatangkan pemain top tanpa mengganggu keuangan tim. Teranyar, Cristiano Ronaldo menjadi buktinya.