Ronaldo Disebut sebagai Pesepak Bola yang Egois

Cristiano Ronaldo

DBasia.news – Dalam acara pengundian grup Liga Champions yang berlangsung beberapa waktu lalu di AS Monaco, ada juga pemberian penghargaan dari UEFA kepada pemain dalam kategori: kiper, bek, gelandang, penyerang, dan pemain terbaik di Liga Champions 2017-18.

Puncaknya terjadi di penghargaan Pemain Terbaik yang akhirnya diraih oleh gelandang asal Kroasia, Luka Modric. Penghargaan ini menyempurnakan penghargaan Pemain Terbaik Piala Dunia 2018. Pro-kontra muncul setelah pemberian penghargaan tersebut. Ada yang setuju Modric pantas menerimanya, ada juga yang menilai sebaliknya.

Cristiano Ronaldo yang musim lalu mencetak 15 gol dari 13 penampilan di Liga Champions, kala dia masih bermain di Real Madrid, dinilai layak memenanginya. Ronaldo pun dikabarkan oleh agennya, Jorge Mendes, sanak keluarga dan pelatihnya di Juventus, Massimiliano Allegri, kecewa dan marah hingga dia tidak datang ke acara UEFA – meski faktanya dia memenangi penghargaan Striker Terbaik.

Sifat Ronaldo itu kembali memecah opini: ada yang membelanya dan ada juga yang tidak suka dengan sifat buruknya itu. Zlatko Dalic, pelatih timnas Kroasia salah satunya. Dia menilai Ronaldo sebagai sosok yang egois dan tidak mementingkan kepentingan kolektif.

“Ronaldo tidak menghadiri acara UEFA dan kemudian komentar-komentar tentang Luka memenanginya … tidak layak mendapatkan komentar dari saya! Ini justru semakin membuktikan apa yang saya selalu katakan: Ronaldo pemain yang egois dan saya tidak pernah menginginkannya di dalam tim saya!” cetus Dalic kepada Sportske Novosti, Minggu (02/9).

“Dia tipe pemain yang hanya berpikir, tidak peduli jika kami kalah, satu-satunya yang terpenting adalah saya mencetak gol!” sambungnya.

Karakter yang dimiliki Ronaldo, terlepas dari kesuksesan besarnya di Eropa, berbeda dari Modric yang mementingkan kepentingan tim di atas segalanya. Dalic pun merasa anak asuhnya itu memang pantas mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik UEFA.

“Luka Modric seorang pemain, pria hebat, dan pantas masuk dalam sejarah dengan kesuksesan serta titelnya dengan Real, semua itu tidak mengubahnya. Dia melalui berbagai hal dengan cara yang keras, tapi begitulah jalan yang seharusnya ditempuh pemain, tidak pergi meninggalkan Liga Kroasia pada usia 18 tahun,” tandas Dalic.