DBasia.news – Romelu Lukaku menatap periode keduanya di Chelsea dengan percaya diri. Ia yakin sudah menjadi pemain yang lebih baik ketimbang saat datang pada 2011 silam.
Sedikit keraguan memang menyelimuti comeback Lukaku ke Chelsea. Penyerang yang kini berusia 28 tahun itu punya kenangan yang tak terlalu baik kala berkarier di Inggris terutama Chelsea.
Pada periode pertamanya musim 2011-2012, Lukaku gagal merebut tempat di skuat inti Chelsea. Padahal ia digadang-gadang menambah kekuatan lini depan karena memiliki postur tubuh yang besar.
Kemampuannya kian diragukan usai Chelsea meminjamkannya ke West Bromwich Albion dan Everton. Klub terakhir kemudian membelinya secara permanen.
Karier Lukaku semakin bersinar di Inggris saat Manchester United memboyongnya pada musim panas 2017. Setan Merah rela mengeluarkan dana sebesar 75 juta poundsterling karena percaya dengan kualitasnya.
Namun Lukaku gagal menjawab ekspektasi tinggi yang dibebankan kepadanya. Penampilan yang tak konsisten membuat Manchester United menjualnya ke Inter Milan dua tahun berselang.
Yang mengejutkan, Lukaku seperti terlahir kembali bersama Inter. Ia mampu tampil tajam dan mempersembahkan Scudetto untuk Nerazzurri.
Hal inilah yang melatarbelakangi keputusan Chelsea untuk memulangkan Lukaku. Manajer The Blues, Thomas Tuchel menilai sang penyerang cocok dengan skema permainannya.
Lukaku tak sembarangan mengambil keputusan untuk menerima tawaran Chelsea. Ia merasa sudah punya modal untuk memperbaiki reputasinya di Inggris.
“Saya merasa lebih lengkap dan telah mencoba untuk menguasai semua aspek yang dibutuhkan seorang striker. Saya hanya ingin terus meningkatkan detail kecil sepanjang waktu dan terus meningkatkan kekuatan saya juga,” kata Lukaku di situs resmi klub.
“Dua tahun di Italia membantu saya menguasai semua aspek permainan untuk seorang striker dan sekarang saya siap.”
Lukaku hampir pasti menjadi ujung tombak dalam skema serangan Chelsea. Ia sudah berbicara langsung dengan Tuchel terkait skema permainan tim.
“Peran saya akan tergantung pada apa rencana permainan dan apa yang bos ingin saya lakukan. Jika dia ingin saya menjadi titik fokus atau jika dia ingin saya menyerang ruang di belakang, saya bisa melakukannya,” tambahnya.
“Saya suka sistem yang kami mainkan dan saya sangat fleksibel. Saya bisa bermain sebagai dua atau sendiri dan saya terbiasa dengan sistem karena itulah yang kami mainkan dengan tim nasional Belgia sehingga saya tidak perlu banyak waktu untuk beradaptasi.”
Lukaku berpeluang melakoni debut saat Chelsea bertandang ke markas Arsenal dalam lanjutan Premier League 2021-2022. Laga ini menjadi panggung yang tepat untuk membuktikan kualitasnya.