Romelu Lukaku Kembali ke Inter Milan

DBasia.news – Setelah semusim pindah ke Chelsea, akhirnya Romelu Lukaku memilih untuk kembali ke Inter Milan. Tapi hal tersebut tidak membuat para pemain lain terkejut.

Lukaku sempat membuat para penggemar Inter kecewa setelah meminta pergi ke Chelsea jelang bergulirnya musim 2021-2022. Padahal dirinya saat itu berstatus penyerang andalan La Beneamata.

Manajemen Inter pada akhirnya tak bisa mencegah kepergian Lukaku. Namun rival sekota AC Milan mendapat keuntungan sebesar 115 juta euro dari hasil penjualannya.

Banyak yang memprediksi Inter akan kesulitan usai ditinggal Lukaku. Apalagi mereka lebih dulu kehilangan Antonio Conte.

Namun Inter pada kenyataannya tetap mampu bersaing dalam perburuan gelar. Simone Inzaghi selaku pelatih berhasil mengantisipasi kepergian Lukaku dengan baik meski harus kehilangan gelar Scudetto.

Di tempat lain, Lukaku justru mengalami masa-masa sulit di Chelsea. Ia gagal tampil maksimal di bawah asuhan Thomas Tuchel.

Kiper Inter, Samir Handanovic turut memantau situasi Lukaku di Chelsea. Maka dari itu ia tak terkejut saat melihat penyerang berkebangsaan Belgia itu akhirnya kembali ke Inter.

“Kembalinya Lukaku tidak mengejutkan. Saya melihat bagaimana dia di Chelsea dan mendengar wawancaranya yang terkenal dan membuat anda bisa merasakan melankolis dan nostalgia,” kata Handanovic kepada La Gazzetta dello Sport.

Lukaku memang sempat membuat gempar saat melakukan wawancara dengan Sky Sports. Ia secara terbuka mengkritik taktik Tuchel dan menyatakan keinginan untuk kembali ke Inter.

Wawancara kontroversial itu sempat membuat Lukaku dibekukan dari tim utama Chelsea. Namun ia akhirnya kembali mendapat kesempatan bermain hingga akhir musim.

“Anda harus selalu tahu ruang ganti mana yang Anda tuju dan Rom tahu bahwa ruang ganti kami sehat, ceria, positif,” tambahnya.

Menariknya, Handanovic tak marah dengan keputusan Lukaku yang sempat meninggalkan Inter. Ia bisa menerima alasan penyerang bertubuh besar tersebut.

“Dalam hidup Anda sering memilih alasan ekonomi pada awalnya, tetapi kemudian kebahagiaan selalu mengambil alih. Jika bahagia di satu sisi, wajar jika Anda ingin kembali,” tutupnya.