DBasia.news – Striker anyar Inter Milan, Romelu Lukaku, menjadi korban rasial kala timnya bertanding di markas Cagliari dalam lanjutan laga Serie A.
Inter Milan membawa pulang tiga poin dari Sardegna Arena. Kondisi tersebut setelah mereka meraih kemenangan 2-1 pada laga pekan kedua Serie A 2019-2020 itu.
Pada pertandingan yang berlangsung Minggu (1/9) tersebut dua gol Inter Milan dicetak oleh Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku. Sementara gol Cagliari merupakan sumbangan Joao Pedro.
Sayangnya pengalaman tidak menyenangkan terjadi untuk Romelu Lukaku. Pendukung Cagliari memberikan pelecehan rasial kepada penyerang asal Belgia tersebut.
Setiap Romelu Lukaku memegang bola, suara meniru monyet terdengar di seluruh stadion. Lebih parahnya lagi ketika Lukaku bersiap melakukan eksekusi penalti.
Bahkan, hingga Romelu Lukaku merayakan gol yang dia cetak ejekan masih berlanjut. Akhirnya Lukaku hanya menatap tajam kepada para pendukung Cagliari.
Ini bukan pertama kalinya Sardegna Arena memakan korban pelecehan rasial. Tentunya yang paling masih segar dalam ingatan adalah kejadian yang menimpa mantan penyerang Juventus, Moise Kean.
Meski berstatus pemain asal Italia, Moise Kean memang berkulit gelap. Hal itu membuat Kean melakukan selebrasi yang membuat publik Sardegna Arena semakin kesal.
Saat itu, anehnya pelatih Juventus Massimiliano Allegri justru menyalahkan Moise Kean. Leonardo Bonucci juga mengeluarkan penryataan yang tidak kalah kontroversial.
Kini, menanggapi kasus yang menimpa Romelu Lukaku, Antonio Conte memilih bersikap seperti Massimiliano Allegri. Conte menilai tidak ada ejekan langsung untuk Romelu Lukaku.
“Sejujurnya, saya tidak mendengar apa pun dari pinggir lapangan. Namun, benar apabila edukasi diperlukan di Italia,” ujar Antonio Conte setelah pertandingan berakhir.
“Saya mendengar dari Carlo Ancelotti, ada beberapa stadion yang parah. Ketika di luar negeri, tidak banyak hal seperti ini karena fans fokus mendukung tim kesayangannya,” imbuh Antonio Conte.
Sampai kapan Sardegna Arena akan tetap melakukan pelecehan rasial masih akan menjadi misteri. Namun, pastinya pengurus Serie A harus menindak tegas Cagliari selaku empunya stadion.