DBasia.news – Pelatih Sriwijaya FC, Subangkit, memberikan dampak positif dan negatif bagi tim besutannya atas terhentinya LIga 1 2018. Di satu sisi, pelatih cukup senang karena saat ini permainan Sriwijaya FC masih belum kompak.
Tim besutannya punya masalah klasik yakni rapuhnya pertahanan. Pelatih menjadi punya waktu lebih lama memperbaiki kelemahan tim Laskar Wong Kito.
Seperti diketahui, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi menghentikan kompetisi Liga 1 2018 sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Keputusan ini menyusul terbunuhnya suporter Persija Jakarta Haringga Sirila, yang dikeroyok oknum suporter Persib Bandung.
“Plusnya, masih banyak yang harus dibenahi dari tim. Pelatih menjadi punya waktu untuk melakukan itu,” ucapnya.
Sejak Subangkit melatih Laskar Wong Kito di awal putaran pertama, tim asal Sumatera Selatan ini hanya berhasil meraih satu kemenangan, satu kali seri, dan tiga kali kekalahan. Hal itu bisa dimaklumi, karena Sriwijaya FC punya materi pemain terbatas.
Selain itu, pemain yang ada saat ini di putaran pertama jarang turun. Belum lagi, pemain baru seperti Alan Hendrique, Al Hadji, Jecky Arisandi, dan Goran Gancev masih belum menyatu sepenuhnya dengan permainan rekan-rekannya.
“Kita menjadi punya waktu melakukan persiapan,” ujarnya.
Namun di sisi lain, pelatih berusia 51 tahun ini menyebut jika tetap ada minus atau kerugian dari Liga 1 yang dihentikan untuk sementara waktu itu. Dihentikan Liga 1, otomatis membuat jadwal kembali bakal berubah. Pelatih pun harus membuat program latihan ulang dengan kondisi seperti itu.
“Jadi, ada bagusnya, tetapi juga ada tidak bagusnya,” kata pelatih yang kerap disapa Cak Su ini.