Respons Santiago Solari Terkait Comeback Jose Mourinho ke Real Madrid

Jose Mourinho


DBasia.news –  Barcelona memupuskan harapan Real Madrid untuk meraih titel Copa del Rey dan LaLiga dalam dua laga beruntun bertajuk El Clasico. Semua itu terjadi dalam waktu yang relatif singkat.

Blaugrana menyingkirkan Madrid dengan agregat gol 4-1 setelah menang 3-0 di leg dua semifinal Copa del Rey yang berlangsung di Santiago Bernabeu. Di tempat yang sama, ajang berbeda (LaLiga), Barca kembali menang 1-0.

Tidak hanya tersingkir dari Copa del Rey, harapan Madrid juga tipis memperjuangkan titel LaLiga karena sekarang terpaut 12 poin dengan Barcelona di puncak klasemen. Ujungnya, nasib Santiago Solari sebagai pelatih Madrid jadi sorotan.

Pergantian dari Julen Lopetegui ke Solari tidak mampu mengangkat penampilan Madrid. Beberapa kandidat muncul sebagai pelatih yang berpotensi menggantikan Solari, salah satunya adalah Jose Mourinho.

The Special One tidak menutup kemungkinan kembali melatih klub yang pernah dibelanya pada medio 2010-2013. Di sana, Mourinho mempersembahkan satu titel LaLiga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Catatan yang hebat, ketika Barca sedang berjaya di era Pep Guardiola.

Solari merespons komentar Mourinho. Tidak menanggapinya dengan serius, Solari malah membawa-bawa nama artis cantik asal Amerika Serikat, Julia Roberts.

“Klub ini punya banyak dan lebih banyak lagi pengunjung daripada Julia Roberts. Ini (rumor) sepertinya cukup normal bagi saya,” ucap Solari dalam sesi konferensi pers jelang laga Liga Champions melawan Ajax Amsterdam, dikutip dari Goal.

Ketika beralih ke teknis permainan, Solari serius menanggapi pertanyaan media dan menegaskan, bahwa dia sama sekali tidak meragukan karakter bermain yang dimiliki Sergio Ramos dkk, meski kalah dua kali beruntun di dua laga terakhir melawan Barcelona.

“Ini campuran dari banyak hal. Ini bagian dari pekerjaan kami, untuk meningkatkan apa yang harus kami tingkatkan. Terkadang, bola mengenai mistar gawang, masuk, dan terkadang tidak,” tambah Solari.

“Memang benar bahwa kami memiliki banyak peluang dalam pertandingan, sedikit di laga terakhir. Kami harus merincikannya, inilah sepak bola.”

“Para pemain ini punya pengalaman dan karakter. Mereka punya kesadaran yang jelas untuk memberikan segalanya dan melakukan pekerjaan dengan baik, yang tidak cukup untuk memenangi laga. Ketika kami tidak menang, kami tidak bahagia, karena kami selalu ingin menang,” tegas pelatih asal Argentina tersebut