Respons Manajemen Persib soal Force Majeure Liga 1

DBasia.news –  Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar menyambut baik keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang memperpanjang penundaan Liga 1 2020.

Pasalnya kata Umuh Muchtar, sejauh ini wabah virus corona (COVID-19) masih menyebar di Indonesia. Bahkan korban yang terjangkit virus ini semakin hari semakin terus bertambah.

“Semuanya juga harus ikut aturan, pemerintah juga sudah menganjurkan jangan ada kegiatan. Apalagi ini sepak bola, mengundang orang banyak sampai puluhan ribu,” kata Umuh saat dihubungi, Sabtu (28/3).

Umuh Muchtar tak peduli sekalipun penundaan itu terjadi hingga 29 Mei mendatang. Sebab pemerintah lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang masa darurat bencana wabah virus corona di Indonesia hingga 29 Mei 2020.

“Tapi kalau lebih dari bulan itu, otomatis bubarkan dulu. Kontrak pun juga dibatalkan lagi. Dari PSSI kan sudah ada klausulnya. Karena bagaimanapun ini untuk keselamatan dan kebaikan kita semua.”

“Kita harus ikuti supaya virus corona ini selesai. Dan semua juga harus ikuti aturan karena ini berisiko. Lebih baik istirahat semua,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, PSSI sudah menetapkan status force majeure untuk Liga 1 dan Liga 2 2020. Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Cucu Somantri mengatakan bahwa keputusan yang diambil oleh PSSI merupakan usulan dari tim-tim yang bermain di kompetisi.

Pada surat yang diberikan oleh PSSI ke PT LIB, di dalamnya menyebutkan bahwa bulan Maret, April, Mei, dan Juni merupakan keadaan darurat penyebaran Virus Corona (COVID-19). Maka dari itu PSSI memutuskan untuk melakukan force majeure bagi Liga 1 dan Liga 2.

Sebelumnya PSSI sudah memberhentikan Liga 1 dan Liga 2 2020 sejak 16 Maret 2020 sampai dengan 29 Maret 2020. Tapi karena penyebaran Virus Corona ini semakin masif di Indonesia, alhasil PSSI dan PT LIB memperpanjang status pemberhentian ini.

Nantinya, PSSI akan melanjutkan kompetisi pada 1 Juli 2020 mendatang. Hal ini dilakukan jika kondisi di Indonesia semakin kondusif. Jika tidak, PSSI bisa saja menghentikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020.

“Keputusan ini kami ambil karena kami mendapatkan masukan dari peserta klub baik Liga 1 maupun Liga 2 karena pemerintah telah menetapkan sampai 29 Mei keadaan bencana terkait COVID-19,” kata Cucu saat dihubungi oleh awak media.

“Ini juga kami ambil lantaran LIB mengutamakan kesehatan dan keselamatan para pemain dan masyarakat,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI tersebut.