DBasia.news – Cekoslovakia adalah negara yang dahulunya disegani jika berbicara sepak bola Eropa, namun setelah pecah menjadi Republik Ceko kekuatan mereka terkikis dan Ceko tak memiliki tradisi besar sepak bola seperti Cekoslovakia.
Kendati demikian ada nama-nama besar yang pernah menghiasi Republik Ceko seperti Petr Cech, Milan Baros, Jan Koller, Tomas Ujfalusi, Zdenek Grygera, Marek Jankulovski, Pavel Nedved, hingga Tomas Rosicky.
Semua itu menghiasi skuad timnas Republik Ceko pada awal 2000-an. Semenjak Rosicky pensiun pada 2016 dengan timnas kiprah Republik Ceko tak banyak mendapatkan sorotan, maklum saja tak banyak bintang yang dapat dibahas.
Permainan Republik Ceko lebih kolektif dengan kualitas skuad yang merata. Semua persepsi mengenai Republik Ceko itu namun perlahan berubah sejak Tomas Soucek mempopulerkan namanya di Eropa dengan permainan bagusnya bersama West Ham United.
Uniknya, Tomas Soucek baru memperkuat timnas sejak 2016 di tahun Tomas Rosicky atau pemain berjuluk Little Mozart pensiun. Soucek bak ditakdirkan untuk meneruskan tongkat estafet mantan gelandang serang Arsenal itu.
Sama-sama gelandang tapi beda gaya main
Soucek memang tak bisa disamakan dengan Rosicky. Jika Rosicky terkenal dengan gaya mainnya yang elegan, mengatur serangan dengan visi bermain, maka Soucek lebih sebagai penggedor di lini tengah. Sebuah ‘mesin’.
“Soucek memiliki mesin yang hebat, dia bisa naik turun dan dapat mencetak gol – dia mencetak gol penyeimbang dan gol kedua adalah bagian brilian dari keterampilan individu,” ucap host TalkSPORT, Jason Cundy soal performa Soucek usai West Ham menang 3-2 atas Crystal Palace Januari lalu.
Soucek memang seperti legenda Manchester United Park Ji-sung yang disebut ‘manusia tiga paru-paru’ karena enerji bermain dan kemampuannya menyisir lini tengah.
Di Inggris tipikal bermain itu disebut box to box: gelandang yang sibuk karena dapat bertahan dan juga naik membantu serangan. Begitulah Tomas Soucek.
“Ketika kita berbicara tentang gelandang box to box, tidak ada yang lebih baik di Premier League saat ini selain Soucek,” ucap pandit sepak bola, Jamie Carragher.
“Gol-golnya sangat menonjol – itu sangat besar untuk pemain lini tengah dan merupakan alasan besar mengapa West Ham berada di tempat mereka sekarang.”
West Ham musim ini di bawah arahan David Moyes mengintip peluang masuk zona Liga Champions. Soucek menjadi kunci kekuatan lini tengah Hammers bersama Declan Rice.
Statistik di Premier League sudah berbicara banyak mengenai mantan pemain Slavia Praha itu. Musim ini Soucek sudah mencetak sembilan gol dari 29 penampilan, dari sisi defensif pun tak kalah impresif.
Soucek memenangi duel perebutan bola udara 165 kali, 263 kali memenangi duel perebutan bola, kesuksesan tekel 48 persen, serta 49 percobaan tendangan dan 19 di antaranya tepat sasaran.
Teranyar namanya kembali dibahas dengan torehan hat-trick di Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Estonia pada kemenangan 6-2 Republik Ceko. Soucek jadi pemain pertama yang mencetak tiga gol atau lebih di Kualifikasi Piala Dunia setelah Milan Baros. Itu juga jadi hat-trick internasional pertamanya.
West Ham meminjamnya pada Januari 2020 dan kemudian mempermanenkan kontraknya sebesar 19 juta poundsterling dari Slavia Praha. Dengan dana itu West Ham mendapatkan gelandang berkualitas yang kini punya pasaran di sekitar 40 juta poundsterling.
Klimaksnya Soucek terpilih sebagai penerima penghargaan Pemain Pria Terbaik Republik Ceko untuk kali kedua setelah 2019, mengangkat namanya sejajar dengan Cech, Nedvez, dan Rosicky.
“Saya sangat menghargainya. Polling Pemain Terbaik Tahun Ini adalah penghargaan individu terbesar di Republik Ceko dan merupakan kehormatan besar bagi saya untuk memenangkannya untuk kedua kalinya berturut-turut,” tutur Soucek.
“Saya selalu menjadi orang yang lebih menghargai penghargaan tim, tetapi tim terdiri dari individu. Saya sangat senang bahwa orang-orang memilih saya dan saya berterima kasih kepada mereka untuk itu.”
Tetap merendah dan teruslah meroket, Tomas Soucek.