Regulasi soal Pemain Baru untuk 32 Besar Kontestan Piala Indonesia 2018-19

Piala Indonesia

DBasia.news – Holten Sultan, Jakarta, menjadi tempat diundinya fase 32 besar Piala Indonesia 2018-19 yang dilakukan oleh PSSI, Selasa (8/1).

Babak 32 besar akan digelar mulai 22 Januari sampai 6 Februari. Dalam babak ini setiap tim akan menjalani pertandingan dengan format kandang dan tandang, melalui pembagian Zona Wilayah Barat dan Timur. Masing-masing ada dua zona di wilayah barat dan timur.

Sebanyak 16 tim nantinya melaju ke babak 16 besar, yang direncanakan 11 Februari sampai 19 Februari. Adapun babak delapan besar dijadwalkan 24 Februari sampai 2 Maret, semifinal 7 dan 12 Maret, sementara final 17 dan 24 Maret. Dalam babak 16 besar hingga final juga menggunakan sistem kandang-tandang.

PSSI menjelaskan ada perubahan regulasi soal pendaftaran pemain bagi peserta babak 32 besar Piala Indonesia 2018. Di mana, para peserta babak 32 besar boleh mendaftarkan pemain baru untuk kompetisi musim 2019. Artinya, pemain yang sudah didaftarkan dengan acuan musim lalu sudah tidak berlaku.

“Untuk babak 32 besar kali ini, selain persiapan untuk Piala Indonesia itu sendiri, PSSI membuka pendaftaran pemain baru. Jadi pemainnya itu boleh untuk tidak mengikuti regulasi pemain yang kemarin Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 di regulasi 2018. Jadi akan keluar regulasi baru, pemain boleh didaftarkan sebanyak 30 orang,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria.

Lanjut PSSI, nantinya setiap tim peserta boleh mengganti 7 pemain saat memasuki babak 16 dan 8 besar PIala Indonesia 2018. Namun, hal itu tidak berlaku untuk babak semifinal hingga final.

“Dengan setiap babak di 16 besar dan 8 besar itu boleh diganti 7 orang. Jadi ada 23 pemain yang tetap terdaftar hingga babak final, namun di babak 16 besar dan 8 besar klub boleh mengganti maksimal 7 orang pemain. Hal ini dirasa penting untuk semua klub melakukan persiapan sebelum kompetisi dimulai. Klub bisa melakukan uji coba dengan baik, bisa juga turut meramaikan sepak bola yang ada di daerah dan seleksi yang di daerah,” tambah Ratu Tisha.

Hal ini memang wajar dilakukan, mengingat bursa transfer kompetisi sepak bola Indonesia sedang berlangsung. Apalagi, kompetisi resmi baru akan digelar usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.