DBasia.news – Pasca jor-joran di bursa transfer musim panas dan melalui musim yang buruk (2018-19), fans Real Madrid berharap adanya peningkatan di pramusim jelang musim baru.
Madrid sudah merekrut Eden Hazard, Ferland Mendy, Luka Jovic, Eder Militao, Rodrygo Goes, dan Takefusa Kubo. Tapi, kenyataan kerapkali tidak sesuai dengan ekspektasi. Pramusim Madrid sangatlah mengecawakan tahu ini.
Dikulik dari laporan di AS, Madrid mengalami pramusim terburuk dalam 39 tahun terakhir atau tepatnya terjadi pada 1980. Madrid arahan Zinedine Zidane kebobolan 16 gol dalam lima pertandingan dan kekalahan terparah saat melawan Atletico Madrid.
Jika pada 1980 Madrid kalah 1-9 dari Bayern Munchen, maka tahun ini mereka kalah 3-7 dari Atletico dalam turnamen International Champions Cup. Kebobolan 16 gol itu sama dengan kebobolan 3,2 gol per laga.
Apabila Madrid kembali kebobolan gol saat melawan Red Bull Salzburg (8/8) dan AS Roma (12/8) pada dua laga uji coba yang tersisa, maka mereka bisa menyamai atau bahkan melebihi catatan terparah dalam 39 tahun terakhir.
Menilik catatan itu, wajar jika fans khawatir, meski faktanya Karim Benzema, striker Madrid, coba menenangkan fans bahwa semua kekalahan itu hanya terjadi di pramusim.
“Saya hanya ingin menyampaikan satu hal, ini hanyalah pramusim. Pramusim merupakan persiapan agar para pemain berada pada level tertinggi saat La Liga resmi dimulai. Kami bekerja keras baik dari segi fisik atau taktik,” tutur Benzema, dikutip dari AS.
“Saya meminta para penggemar untuk percaya pada tim. Kami benar-benar memerlukan bantuan Anda, terlebih setelah apa yang terjadi musim lalu. Saya rasa musim 2019/20 akan berjalan dengan baik. Kami pun akan bekerja keras untuk terus berada pada level tertinggi,” pungkas dia.
Zidane memang harus segera membenahinya. Khususnya di lini belakang. Kurangnya koordinasi antar pemain, kesulitan menghadapi umpan silang, dan pertahanan yang terbuka, menjadi kelemahan yang sejauh ini terlihat di lini belakang.