Real Madrid Diuntungkan oleh Papu Gomez yang Sedang Bermasalah di Atalanta

DBasia.news – Hasil undian 16 besar Liga Champions mempertemukan Atalanta kontra juara 13 kali Real Madrid. Leg pertama akan berlangsung di Atleti Azzurri d’Italia pada 25 Februari 2020 pukul 03.00 dini hari WIB.

Jika dibandingkan dengan pengalaman, kualitas, dan nama besar Real Madrid serta sejarah mereka di Eropa, La Dea – julukan Atalanta – adalah ‘anak bawang’ yang menyandang status non-unggulan. Hal itu disadari oleh Presiden Atalanta Antonio Percassi.

“Real Madrid adalah tim yang fantastis, mereka adalah sejarah sepak bola dunia,” kata Precassi dikutip dari jurnalis SportItalia Alfredo Pedulla.

“Ini akan menjadi pengalaman hebat bagi kami dan kami senang memiliki pertandingan kelas dunia lainnya. Merupakan kebanggaan besar bagi kami untuk melaju ke fase kedua Liga Champions sekali lagi.”

Atalanta memang menjadi salah satu tim debutan terbaik musim lalu yang berhasil lolos hingga perempat final. Apalagi tim arahan Gian Piero Gasperini memiliki permainan yang unik di Eropa: ofensif dan banyak mencetak gol.

Akan tapi Atalanta dalam kondisi yang tidak ideal saat ini. Di Serie A mereka inkonsisten dan kapten tim, Alejandro “Papu” Gomez dikabarkan ribut dengan Gasperini. Kabar itu semakin terlihat nyata setelah Gasperini mencadangkan Gomez kontra Fiorentina.

Atalanta menang 3-0 tapi Gomez dicadangkan dan Gasperini membantah adanya masalah. Gomez dicadangkan karena keputusan taktik.

“Kami telah memainkan sembilan pertandingan Serie A dan enam di Liga Champions, saya pikir Gomez adalah satu-satunya pemain yang bermain di semua itu. Kami akhir-akhir ini semakin solid dengan sistem baru ini, jadi kami mencoba alternatif lain,” ucap Gasperini.

“Saya menganggap sangat penting untuk terus berubah dan berkembang. Saya selalu berada di klub untuk waktu yang cukup lama. Sekitar lima tahun untuk seorang pelatih adalah waktu yang lama, jadi sangat diperlukan untuk mencari alternatif lain.”

“Atalanta pertama saya benar-benar berbeda dengan tim saat ini, misalnya. Kami juga melihat beberapa hal melawan Ajax yang akan kami coba adopsi dan pelajari, karena di Liga Champions setiap minggu, kami belajar dan mengembangkan permainan kami saat menghadapi budaya sepak bola yang berbeda.”

Mengenai isu keributannya dengan Gomez Gasperini mengaku tidak tahu bagaimana situasi berakhir ke depannya. Seperti diketahui Gomez dikabarkan hengkang pada Januari 2021.

“Saya pikir Gomez telah menjadi pemain terpenting kami selama lima tahun ini, saya mengatakannya berkali-kali, dia hampir tidak pernah keluar dari tim. Ada beberapa situasi,” imbuh Gasperini.

“Misalnya, setelah dua tahun, peran Papu dalam beberapa pertandingan sulit ditangani oleh tim, karena lawan bisa berubah dan beradaptasi untuk menetralkan Anda.”

“Atas dasar segalanya, kami membutuhkan kepercayaan dan terbuka untuk mendengarkan. Saya tidak tahu bagaimana situasinya akan diselesaikan. Ini mengecewakan bagi Josip Ilicic, karena dia terseret ke seluruh situasi ini di media dan tidak ada hubungannya dengan itu.”

Gomez (32 tahun) sudah membela Atalanta dari 2014. Pemain asal Argentina berjanji akan mengungkapkan segalanya saat ia pergi meninggalkan Atalanta.

“Penggemar yang terhormat, saya menulis kepada Anda di sini karena saya tidak punya cara lain untuk membela diri atau berbicara dengan Anda,” ujar Gomez.

“Saya hanya ingin memberitahu Anda bahwa, ketika saya pergi, saya akan tahu kebenaran tentang segalanya. Anda mengenal saya dengan baik; Anda tahu siapa saya. Aku mencintaimu, kaptenmu.”