DBasia.news – Manchester United masih tampil inkonsisten di bawah asuhan Ralf Rangnick. Juru taktik berkebangsaan Jerman itu mengungkapkan penyebabnya.
Rangnick ditunjuk sebagai manajer interim Manchester United sejak akhir November silam. Ia menggantikan posisi Ole Gunnar Solskjaer yang didepak karena serangkaian hasil buruk.
Rangnick diberi tugas untuk mendampingi Manchester United di masa transisi. Dengan kontrak hanya sampai akhir musim, ia ditargetkan membawa Setan Merah finis di empat besar.
Ekspektasi tinggi mengiringi kedatangan Rangnick. Ia dipercaya mampu memaksimalkan potensi bintang-bintang yang dimiliki Manchester United.
Namun lebih dari dua bulan menjabat, Manchester United masih kesulitan menembus empat besar. Hal itu membuat mulai muncul suara sumbang yang meragukan kemampuan Rangnick.
Tak tinggal diam, Rangnick menjelaskan kesulitannya dalam menangani Manchester United. Salah satunya karena ia datang di tengah pertengahan musim.
“Tantangan bagi saya adalah saya datang di pertengahan musim ketika tim kurang percaya diri dan tidak bekerja dengan baik. Tim ini juga bukan dibentuk oleh saya, dan ini bukan alibi atau alasan tapi fakta,” kata Rangnick di situs resmi klub.
“Bagi saya, jelas berbicara secara teratur kepada para pemain untuk membuat mereka merasa percaya diri dan kuat di lapangan sebagai sebuah tim.”
“Kami telah menunjukkan beberapa peningkatan dalam beberapa minggu dan bulan. Namun masih ada ruang untuk lebih di masa depan,” tambahnya.
Rangnick memang tak sepakat jika dirinya dianggap belum mampu mengangkat prestasi Manchester United. Hasil di lapangan menjadi buktinya.
Rangnick tercatat sudah mendampingi Manchester United sebanyak 14 kali di semua kompetisi. Hasilnya adalah tujuh kemenangan, lima kali imbang dan hanya dua kali kalah.
Jika di rata-rata, Manchester United asuhan Rangnick meraih dua poin dalam setiap laga di Premier League. Pertahanan raksasa Inggris itu juga terbukti lebih sulit dibobol sejak dirinya datang.
“Jika Anda memenangkan rata-rata dua poin [per pertandingan] di sepanjang musim, Anda mungkin finis di empat besar dan lolos ke Liga Champions,” tutupnya.