DBasia.news – Performa Neymar di lapangan menjadi perhatian mantan pelatih Santos, Muricy Ramalho. Ia menilai bahwa sejak bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG), permainan Neymar jadi merosot.
“Bagi saya, ketika Neymar berada di Santos ia berada di puncak permainan dan di Barcelona juga. Barcelona dan Santos adalah yang terbaik untuknya, tapi PSG tidak,” kata Ramalho di Soccerway.
Ramalho merasa, Liga Prancis memiliki kualitas yang buruk, sehingga hal itu membuat Neymar tidak berkembang. Neymar memang mampu mencetak banyak gol di Liga Prancis bersama PSG, namun ketika tampil di Liga Champions, mereka selalu babak belur.
Kondisi tersebut tentunya berbeda ketika Neymar di Barcelona. Saat berada di Barca, ia selalu dituntut untuk menampilkan performa terbaiknya karena lawan-lawan yang dihadapi sangat tangguh.
Sejak membela PSG pada 2017, Neymar telah mencatatkan 63 penampilan dengan koleksi 55 gol. “Mencetak gol di PSG tidak berarti banyak karena Liga Prancis lemah,” ucap Ramalho.
Pada bursa transfer musim panas 2019, sang bomber sempat santer dikabarkan bakal kembali ke Barca. Namun, hal itu tak jadi kenyataan. Kedua klub tak sepakat soal harga pemain.
Raksasa Spanyol lainnya, Real Madrid, juga tertarik kepada Neymar. Namun pada akhirnya, Los Blancos lebih memilih Eden Hazard dari Chelsea.
