DBAsia News

Ralf Rangnick Tidak Puas Dengan Permainan Manchester United

DBasia.news – Manchester United kesulitan menghadapi Newcastle United dan cuma meraih satu poin. Ralf Rangnick tidak suka melihat permainan Setan Merah.

MU akhirnya bermain juga setelah beberapa kali penundaan karena meledaknya kasus virus corona di klub itu. Terakhir kali MU bermain saat mengalahkan Norwich City 1-0 12 Desember.

Dua pekan tanpa bermain membuat MU sedikit kikuk saat mengawali laga di St James’ Park, Selasa (28/12/2021) dini hari WIB. Gawang mereka sudah kebobolan di menit ketujuh oleh Allan Saint-Maximin.

Setelah itu Newcastle dan MU terlibat jual-beli serangan. BBC mencatat, Newcastle dan MU sama-sama membuat 13 attempts, tapi tuan rumah lebih menggigit dengan delapan mengarah ke gawang berbanding empat.

Kalau bukan karena ketangguhan David de Gea, gawang MU sudah bobol lebih banyak. Edinson Cavani tampil sebagai penyelamat lewat gol penyama kedudukan di menit ke-71.

Skor 1-1 bertahan hingga laga usai dan MU pun harus puas dengan satu poin, sehingga misinya mendekati empat besar gagal. MU tertahan di posisi ketujuh klasemen dengan 28 poin dari 17 laga, selisih tujuh angka dari Arsenal yang sudah bermain 19 kali.

Hasil yang membuat Rangnick kecewa karena dia sudah menargetkan tiga poin. Apalagi secara kualitas skuat, MU jauh lebih baik dari Newcastle saat ini.

Dia menilai Manchester United harusnya bisa tampil lebih baik.

“Saya tidak suka performa tim sama sekali. Kami tidak bisa mengontrol permainan hari ini, hanya beberapa kali saja. Ini soal energi, fisik, dan kemauan untuk merebut bola, kami kurang bagus di sana. Yang bagus cuma kami mendapatkan poin, tapi performa kami harus lebih baik,” ujar Ralf Rangnick di BBC Sport.

“Anda harus siap dan mampu memenangi duel-duel dan kami tidak seperti itu. Ketika sedang menguasai bola pun kami gampang kehilangan dan gol lawan membuat segalanya makin sulit,” sambungnya.

“Masalah terbesar kami adalah kesalahan-kesalahan yang kami buat. Bahkan kami tidak bisa mengontrol permainan ketika menyamakan skor dan juga tidak bisa membuat keputusan yang benar.”

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?