DBasia.news – Sebagaimana diyakini oleh banyak media dan juga pakar transfer sepak bola Eropa, Fabrizio Romano, Manchester United telah menemukan kesepakatan kepada Ralf Rangnick untuknya menjadi manajer interim.
Selepas memecat Ole Gunnar Solskjaer, United ditangani untuk sementara waktu oleh Michael Carrick yang jadi asisten pelatih Solskjaer sebelumnya, sementara klub mencari manajer pengganti Solskjaer.
Manajer yang dicari itu bersifat interim hingga akhir musim 2021-2022. Pencarian itu berbuah hasil, dari Rudi Garcia, Ernesto Valverde, Lucien Favre, pada akhirnya United memilih Ralf Rangnick.
“Manchester United mengonfirmasi kepada Ralf Rangnick perannya sebagai ‘konsultan’ dari Juni 2022 hingga 2024 – tapi Ralf akan tertarik dengan peran manajer full time jika ditawarkan. Tim Rangnick sedang menyiapkan izin kerja,” tutur Romano.
CV Rangnick dalam dunia kepelatihan bukan yang terbaik dari segi raihan trofi, tapi ia memiliki respek dari banyak koleganya dari Jerman yang kini sukses di Inggris seperti Jurgen Klopp (Liverpool) dan Thomas Tuchel (Chelsea).
Rangnick dianggap sebagai guru dari gegenpressing yang pernah dijadikannya sebagai pondasi di Hoffenheim, Schalke, dan RB Leipzig. Nilai plus lain darinya adalah kemampuan mengembangkan bakat muda dan mencari pemain.
Itulah kenapa Rangnick tipe pelatih yang unik dengan kemampuan untuk menjadi Direktur Olahraga. Peran itu sudah dimiliki John Murtough di Man United, tak ayal Rangnick akan menjadi ‘konsultan’ United setelah kontraknya sebagai manajer interim berakhir.
Legenda Liverpool yang kini jadi pandit sepak bola, Robbie Fowler, menuturkan direksi Man United bersikap benar merekrut Rangnick dan menebus kesalahan mereka kala menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer permanen.
“Fair play untuk Manchester United. Saya terus-menerus mengkritik pemilik dan direksi mereka karena apa yang saya lihat sebagai kesalahan, kadang-kadang, pemikiran yang bergabung,” tutur Fowler di Mirror.
“Tetapi penunjukan Rangnick sebagai ‘caretaker’ tampaknya merupakan langkah yang bijaksana dan tidak hanya memberi mereka pilihan nyata selama musim dan di musim panas, tetapi juga mengatasi kegagalan di masa lalu.”
“Dan dengan kegagalan, saya berbicara tentang terakhir kali mereka memecat seorang manajer di pertengahan musim dan dipaksa untuk menunjuk seorang caretaker dalam diri Ole Gunnar Solskjaer.”
“Dengar, saya tidak bermaksud mengkritiknya, saya pikir dia pantas dihormati atas pekerjaan yang dia lakukan di Old Trafford dalam keadaan sulit, dengan koneksi emosional seperti itu ke klub dan memberinya beberapa bulan yang adil untuk bertanggung jawab.”
“Dia melakukannya dengan cemerlang, pada awalnya, dan benar-benar mereka tidak punya pilihan selain memberinya pekerjaan secara permanen, meskipun ada keraguan pada pengalamannya, mengambil salah satu pekerjaan terbesar di dunia sepak bola.”
“Dengan melihat ke belakang, dia tidak pernah cukup memenuhi syarat untuk peran itu.”
Rangnick, di mata Fowler, dinilai sebagai sosok yang tepat untuk memberikan sistem bermain di United dan mengembangkan talenta muda dari akademi.
“United menegaskan bahwa mereka ingin lebih memilih rute (Manchester) City atau Liverpool, dengan manajer yang memiliki rencana dan mampu mengembangkan pemain muda, menambah nilai bagi skuadnya,” imbuh Fowler
“Mereka mencobanya, tapi berapa kali mereka terlihat panik dan merekrut pemain yang benar-benar berlawanan dengan rencana bukan begitu? Terlalu banyak.”
“Cristiano Ronaldo adalah contoh terbaru, tampaknya karena mereka tidak ingin dia pergi ke City. Itu bukan pemikiran bersama.”
“Rangnick adalah pelatih yang sangat dihormati oleh beberapa yang terbaik di Eropa, seperti Marcelo Bielsa dengan Pep Guardiola dan Mauricio Pochettino. Jurgen Klopp sangat menghormatinya seperti halnya banyak pelatih Jerman lainnya.”
“Saya tahu Gerard Houllier menilai dia sangat tinggi, seperti halnya Arsene Wenger. Dan saya tahu bahwa dia dianggap sebagai seseorang yang tidak hanya pelatih yang sangat berbakat dengan ide-ide modern, tetapi juga seseorang yang dapat meningkatkan struktur di sebuah klub, dari tim muda ke tim utama.”
“United telah melakukan sedikit langkah cerdas, dengan mendapatkan seseorang yang akan membawa organisasi yang mereka butuhkan, memilah pemain yang perlu disortir, mengembangkan beberapa talenta muda bagus yang mereka miliki. Dan jika dia berhasil, maka mereka dapat memberinya pekerjaan secara permanen,” pungkas Fowler.