DBasia.news – Percobaan kedua Romelu Lukaku di Chelsea sejauh ini tidak berjalan dengan baik. Striker asal Belgia telah mencetak 12 gol dan memberikan dua assists dari 38 laga di seluruh kompetisi musim ini.
Tapi catatan menit bermainnya hanya 2.371 menit. Lukaku masih kalah bersaing dari Kai Havertz di lini depan. Bahkan baru ini saat Chelsea kalah 2-4 dari Arsenal, performa Lukaku buruk dan seolah tak memiliki passion untuk meminta bola atau bergerak mencari ruang.
Penyerang berusia 28 tahun itu pun dikritik habis-habisan. Apalagi Chelsea mendatangkannya dengan banderol mencapai 98 juta poundsterling.
Apa yang diperlihatkan Lukaku berbeda drastis dari musim lalu ketika ia memenangi Scudetto dengan Inter Milan arahan Antonio Conte.
Kompatriotnya di timnas Belgia, Radja Nainggolan, mengomentari karier Lukaku di periode keduanya dengan Chelsea. Dia mengakui sudah memberikan peringatan kepada Lukaku sebelum kembali ke sana.
“Saya telah memberi tahu Lukaku bahwa dia adalah striker terbaik di dunia di Inter. Tim dan sistem taktis terbentuk di sekelilingnya. Dia bermimpi berhasil di Chelsea, tetapi ini adalah ketiga kalinya dia pergi ke sana dan selalu berakhir dengan cara yang sama,” tutur Nainggolan dikutip dari Football-Italia.
“Jika dia bertahan di Inter, dia akan menjadi striker terbaik di dunia selama empat atau lima tahun dan saya terus mengatakan ini padanya.”
Dalam sistem bermain Inter musim lalu dengan Chelsea saat ini memang ada perbedaan. Dengan Inter Lukaku jadi sentral permainan di lini depan, dibantu tandemnya, plus pertahanan tim-tim Italia tidak agresif seperti di Inggris. Sementara di Inggris Lukaku harus bergerak mencari ruang dan itu bukan aspek terbaik dalam permainannya.