DBAsia News

Qatar Bereaksi Usai Dituduh Piala Dunia 2022 Langgar HAM

DBasia.news – Piala Dunia 2022 sebentar lagi akan dimulai kurang dari satu bulan. Tetapi, polemik terkait penyelenggaraan turnamen yang akan digelar di Qatar itu tidak kunjung usai.

Seperti diketahui, Qatar dituduh melakukan pelanggaran HAM dalam mempersiapkan Piala Dunia 2022. Hal itu disebabkan dengan tewasnya sekitar 6.500 pekerja konstruksi yang kebanyakan dari luar negeri dalam proses pembangunan stadion.

Jumlah korban tersebut merupakan yang terbanyak dalam sebuah proses persiapan menyelenggarakan event besar. Sebagai gambaran, rekor korban terbesar sebelumnya dipegang oleh Olimpiade Musim Dingin 2014 di Rusia dengan jumlah 60 orang.

Tak heran jika banyak yang menuntut pemerintah Qatar dan panitia Piala Dunia 2022 untuk bertanggung jawab. Timnas Australia menjadi pihak terbaru yang melakukan tuntutan tersebut.

Tak ingin menanggung malu, Qatar memberikan pembelaan. Negara Timur Tengah itu mengaku sudah melakukan yang terbaik untuk melindungi para pekerja.

“Kami telah melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa Piala Dunia ini memiliki dampak transformatif pada peningkatan kehidupan, terutama bagi mereka yang terlibat dalam pembangunan tempat kompetisi dan non-kompetisi yang menjadi tanggung jawab kami,” bunyi pernyataan resmi panitia penyelenggara Piala Dunia Dunia 2022.

“Melindungi kesehatan, keselamatan, keamanan, dan martabat setiap pekerja yang berkontribusi pada Piala Dunia ini adalah prioritas kami. “Hal ini dicapai melalui komitmen kami untuk meminta pertanggungjawaban kontraktor melalui standar kesejahteraan pekerja.”

Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 lebih dari satu dekade lalu. Negara ini dikabarkan sudah menghabiskan dana sebesar 470 miliar dollar AS untuk membangun stadion-stadion baru dan bangunan pendukung lainnya.

Masalah iklim menjadi tantangan terbesar Qatar untuk membuat sukses Piala Dunia. FIFA akhirnya memundurkan jadwal turnamen ke akhir tahun.

“Tidak ada negara yang sempurna, dan setiap negara – tuan rumah acara besar atau tidak memiliki tantangannya sendiri,” tutup pernyataan tersebut.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?